Direktur Pengembangan Usaha PT Elnusa Tbk (ELSA) Budhi N. Pangaribuan mengatakan perseroan membidik kontrak baru senilai US$ 500 juta di tahun 2017 ini. Semester pertama tahun ini, kontrak yang sudah terealisasi sebanyak US$ 400 juta.
“Kami optimistis pada semester II bisa mencapai target kontrak 2017. Sejumlah strategi bisnis tengah dilakukan untuk mencapai target itu,” katanya kepada wartawan, di Jakarta.
Tahun ini, ELSA mulai menggeliat untuk mengikuti tender-tender di bisnis jasa penunjang hulu migas. Perusahaan juga sedang mengerjakan proyek seismik 3D di Klamasosa, Papua Barat, proyek 2D di Sei Linsing, Sumatera Selatan dan proyek seismik 2D Conocco Philips di Kalimantan Tengah.
Untuk lepas pantai (offshore), ELSA pun sedang mengerjakan proyek seismik 3D di Andaman, Provinsi Aceh. Setelah sebelumnya kapal seismik Elsa Regent berhasil melakukan proyek seismik 2D di Abar-Anggursi di Laut Jawa dan proyek 2D untuk PSG Badan Geologi ESDM di Selaru, Maluku.
“Elnusa akan terus mengikuti perkembangan bisnis seismik laut dan terlibat di setiap tender seismik laut yang ada dan sekaligus memberikan masukan dan solusi untuk permasalahan seismik laut. Target (kontrak) kami adalah sekitar US$ 350 juta-US$ 500 juta sampai akhir Desember 2017,” ujar Budhi.
Budhi juga menceritakan, untuk keperluan eksplorasi migas di laut, ELSA memiliki kapal seismik Elsa Regent dan 8 kapal penunjang lainnya. Semua kapal sudah sesuai asas cabotage, dan seluruh awak kapal orang Indonesia.
Budhi optimistis, bisnis perusahaan akan membaik dan tumbuh di paruh kedua tahun ini. (ktn/**)