Sektor pariwisata kini menjadi salah satu primadona andalan devisa negara. Pemerintah Indonesia mentargetkan sekitar 20 juta wisatawan dapat datang kesini untuk menikmati panorama keindahan alam negeri ini.
President INAMPA (Indonesia National Maritime Pilots) Pasoroan Herman Harianja menyatakan sangat mendukung sektor pariwisata, tertama dari sisi keselamatan pelayaran, karena kapal-kapal cruise yang membawa ribuan para turis, tentu perlu memperoleh pemanduan yang baik di setiap bersandar di pelabuhan. “Misalnya pada saat di Sabang, Sibolga dan Belawan, Pilots yang memandu agar dapat menjaga keselamatan pelayaran,” kata Herman kepada Ocean Week, usai menjadi Narasumber pada Sabang Tourism Business Forum, di Sumut, Jumat (15/12).
Pasoroan Herman Harianja bersama Menko Maritim Luhut B. Panjaitan. (ist)
Sebagai President Inampa, Herman juga berencana menyampaikan gagasannya kepada pihak Pelayaran Cruise untuk wisata dan Umroh bagi warga Sabang, Aceh dan Sumatera Utara jika memang jumlah pesertanya mencukupi dan memungkinkan dilaksanakan.
“Kita bisa berkolaborasi dengan perusahaan penerbangannya juga,” ungkap Herman.
Sementara itu, Maike dari Dishubdar Sumut, menyatakan promosi menjadi sangat penting. “Kita juga mesti mampu menciptakan tenaga Pramuwisata, karena mereka itu dapat sebagai ujung tombak dalam menginformasikan mengenai tempat-tempat wisata yang dikunjugi wisatawan,” ujarnya.
Sedangkan Syafruddin Chan, Deputy of Comercial and Invesment, Badan Pengusaha Kawasan Sabang atau BPKS, mengatakan, Sabang termasuk salah satu wisata unggulan, artinya selalu disinggahi kapal kapal Cruise dari Singapore, Australia , Thailand dan Negara yang ada dibelahan Dunia.
“Diharapkan, nantinya jika kapal Cruis sering masuk ke Phuket dan Miyanmar, bagaimana kita dapat menyonsong pula mereka masuk ke Sabang. Tentu dengan melakukan sinergi kepada managemen kapal dan pihak terkait, hal ini kita bahas bersama BPKS dan Sumut,” ucapnya.
Chairman of Badan Pengusaha Kawasan Sabang (BPKS) Fauzi Husin, mengatakan sudah 39 tahun Sabang sebagai kawasan bebas, dan ternyata memiliki potensi komersial bagi kemakmuran Sabang Aceh. Sebab, disini bukan hanya memiliki potensi wisata, tapi juga sebagai pelabuhan hub. “Yang menarik sebagai distination oleh turis salah satunya yaitu Moseum Tsunami Aceh,” ungkapnya.
Hadir pada pertemuan tersebut dari unsur Pemerintah, Pebisnis, Asita, PHRI, HPI, dan lain-lain, termasuk akademisi. (Rat/ow)