Terminal Petikemas (TPK) Koja terus berupaya memberikan layanan terbaik kepada pengguna jasanya. Salah satu caranya yakni dengan merencanakan membeli sejumlah peralatan sebagai penunjang kegiatan bongkar muat di terminal.
Kata Indra Hidayat Sani, GM TPK Koja, manajemen akan menambah 3 unit crane post panamax, 4 RTG elektrik tanpa menggunakan bahan bakar, kemudian melakukan perkuatan dermaga yang targetnya Mei 2024 sudah selesai.
“Sejumlah pengembangan itu sudah kami rencanakan. Bahkan yang perkuatan dermaga sudah kami lakukan, dan targetnya Mei nanti selesai,” ujar Indra, di Bogor, kemarin.
Indra juga menyampaikan jika TPK Koja berencana menerapkan Nita pemberitahuan ekspor (NPE). “Jadi saat petikemas masuk kesini (TPK Koja), secara administrasi sudah beres,” ungkapnya.
GM TPK Koja ini juga mengatakan bakal mampu meraih laba bersih (setelah pajak Rp 228 miliar) pada 2024 yakni Rp 228,5 Milliar atau naik sekitar 40 miliar dari tahun lalu.
Indra juga menyampaikan kalau produktivitas bongkar muat peti kemas (throughput) TPK Koja pada tahun ini ditargetkan menghandle 949.050 TEUs.
“Kalau target throughput tahun 2024 ini sesuai RKAP sebanyak 949.050 TEUs atau melebihi RKAP tahun 2023 yang tercatat 936.305 TEUs,” ujarnya.
Walaupun RKAP throughput TPK Koja pada 2023 hanya 936.305 TEUs, namun TPK Koja berhasil mencatat prestasi gemilang dengan menghandle 966.100 TEUs, dengan pencapaian laba TPK Koja sebanyak Rp.182 milliar lebih di tahun yang sama.
Menurut Indra, capaian tersebut karena dukungan para stakeholders, baik pelayaran, pemerintah, bea cukai, dan lainnya.
Indra optimis bisa mencapai semua itu. “Mohon dukungan terus, semoga apa yang menjadi target kami bisa terealisasi,” katanya. (**)