Pengurus TKBM Koperasi Sejahtera Tanjung Priok menyatakan tidak tahu menahu dengan demo buruh yang diakukan Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia (FPPI) dan Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI) di depan gerbang terminal petikemas JICT, Jakarta Utara pada Minggu (19/3) kemarin.
“Kami nggak tahu, siapa yang berdemo. Ini sedang di rumah,” kata Sekretaris TKBM Koperasi Sejahtera Tanjung Priok, Parmin ketika dihubungi Ocean Week per telpon.
Hal yang sama juga dikemukakan salah satu wakil ketuanya, Yusron. “Wah…aku nggak tahu itu, mungkin serikat buruh lain,” ungkap Yusron.
Parmin dan Yusron justru mengaku mengetahui adanya demo itu dari Ocean Week. Makanya keduanya malah balik banyak bertanya kepada wartawan media ini.
Seperti diketahui, pada Minggu (19/3), FPPI dan FBTPI menggelar rapat akbar di GOR Jakarta Utara. Dalam rapat membahas aksi konsolidasi nasional. Federasi Buruh Pelabuhan tersebut meminta perusahaan tempat mereka bekerja, tidak boleh lagi mengedepankan korupsi dan kesewenangan.
Kata Ketua SBTPI Ilhamsyah saat membuka rapat akbar, buruh pelabuhan akan terus berkonsolidasi dan menggalang kekuatan lebih besar untuk menentang semua kebijakan yang merugikan pekerja dan negara.
Kepala Seksi Hubungan Industrial, Kementrian Tenaga Kerja, Tanti yang turut hadir dalam rapat tersebut, mendukung kepentingan buruh pelabuhan yang telah diamanatkan undang-undang. “Kami menyayangkan kasus kesewenangan yang masih terjadi di Pelabuhan. Kami berjanji akan menindaklanjuti pelanggaran tersebut,” ungkap Tanti.
Para buruh yang berdemo dan berorasi di depan pintu masuk JICT dikawal ketat aparat kepolisian dan institusi terkait di pelabuhan Tanjung Priok. (***)