Tahun Baru CINA (CNY) jatuh pada tanggal 29 Januari 2025 nanti, hanya beberapa hari sebelum peluncuran resmi jaringan aliansi operator baru.
Meskipun Tahun Baru Imlek dengan sendirinya menyebabkan gangguan rantai pasokan yang signifikan (karena kekosongan pelayaran akibat menurunnya permintaan), penghentian layanan aliansi yang ada dan penambahan layanan baru secara bertahap mungkin memperkuat dampak ini.
Di Pantai Barat Asia-Amerika Utara (NAWC), jika dilihat dari kapasitas selama periode 4 minggu CNY (minggu saat CNY turun ditambah 3 minggu berikutnya) pada tahun 2025 dan membandingkannya dengan tahun-tahun sebelumnya, terdapat peningkatan kapasitas yang sangat tajam.
Pertumbuhan pada tahun 2025 yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor pertumbuhan permintaan apa pun saat ini.
Penyebaran kapasitas saat ini pada tahun 2025 hanya di bawah 1,34 juta TEU untuk periode CNY 4 minggu, yang merupakan angka tertinggi sepanjang periode yang dianalisis, dan bahkan lebih tinggi dibandingkan periode permintaan tinggi pada tahun 2021.
Hal ini setara dengan pertumbuhan tahun sebesar 33,3 persen per tahun, dan pertumbuhan sebesar 34,1 persen jika dibandingkan dengan 20i6-2019.
“Dalam hal pelayaran blanko, operator sejauh ini telah menjadwalkan kapasitas blanko sebesar 9,0 persen, yang merupakan terendah sepanjang periode yang dianalisis, dan sangat kontras dengan kapasitas blanko yang sebesar 22,8 persen pada tahun 2024, dan rata-rata pengurangan pada tahun 2016-2019 sebesar 18,3 persen.
“Sebagai gambaran saja, persentase blanked pada tahun 2021 (saat permintaan pandemi melonjak) lebih tinggi yaitu 10,7 persen.” kata Alan Murphy, CEO, Sea-Intelligence, dikutip dari schednet.
Dalam keadaan normal, hal ini berarti akan ada pengumuman pelayaran kosong (blank) yang signifikan dalam beberapa minggu mendatang, karena sangat kecil kemungkinannya bahwa operator akan puas dengan tingkat kelebihan kapasitas ini.
“Hal ini akan menghasilkan situasi yang mengingatkan kita pada tahun 2023 dan 2024, di mana pengurangan kapasitas yang signifikan dilakukan hampir mendekati CNY,” tambah Murphy.
Namun, ada juga potensi yang belum diketahui: penambahan jaringan baru secara bertahap oleh MSC, Gemini Cooperation, dan Premier Alliance.
Hal ini menimbulkan ketidakpastian, dimana operator mungkin memprioritaskan kapal mereka untuk dimasukkan ke dalam jaringan baru, dengan mengorbankan kapasitas yang tidak terlalu besar seperti biasanya.
Bagaimana dengan Indonesia khususnya di pelabuhan Jakarta, apakah saat libur Imlek akan mengganggu pasokan logistik. Kita tunggu saja pada libur panjang akhir Januari ini. (**/scn)