Direktur Teknik dan Manajemen Resiko PT Pelindo II, Dani Rusli Utama menyatakan, proses persiapan pembangunan pelabuhan Kijing, di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat terus dikebut dan dilakukan Pelindo II. Semua urusan administrasi untuk menunjang pembangunan pelabuhan itu terus dikebut, misalnya untuk Amdal prosesnya sudah 95%, tinggal diteken Menteri KLH.
Sat ini sedang mulai dilakukan pembelian tanah, termasuk pembahasan konsesi untuk pengelolaan pelabuhan sudah mencapai 80%.
“Penetapan lokasi untuk pelabuhan Kijing juga sudah keluar dari gubernur Kalimantan Barat (Cornelis-red), seluas 200 hektar,” kata Dani Rusli kepada Ocean Week, di Jakarta, Selasa (5/9).
Setelah tahapan itu selesai, ungkap Dani, akan disiapkan lagi tanah seluas 2.000 hektar untuk KEK (Kawasan Ekonomi Khusus).
Menjawab pertanyaan mengenai hubungan dengan pihak gubernur Kalimantan Barat terkait dengan rencana pembangunan pelabuhan Kijing, mantan Dirut PT JICT ini mengatakan, bahwa hubungan antara Pelindo II dengan Gubernur Kalbar Cornelis dan Bupati Mempawah Ria Norsan sangat baik.
“Kami terus menjalin hubungan dengan Pak Gubernur Kalbar dan Bupati Mempawah, koordinasi juga terus kami lakukan untuk persiapan pembangunan pelabuhan, termasuk rencana groundbreaking,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pelindo II, Elvyn G. Masassya mengatakan proses pembangunan tahap awal Pelabuhan Kijing ditargetkan mulai September tahun ini sudah dikerjakan.
“Pembangunan terminal pertama dijadwalkan selesai tahun 2019 dan pada 2022 dilanjutkan ke tahap selanjutnya,” ujar Elvyn saat meninjau lokasi pelabuhan Kijing, beberapa waktu lalu.
Nantinya, kapasitas Pelabuhan Kijing ditargetkan mencapai 2,5 juta TEUs per tahun. Tetapi, untuk tahap awal ditargetkan 1,5 juta TEUs. (**)