Ada dua peristiwa kecelakaan kapal laut di tempat berbeda pada Rabu (2/11) kemarin. Satu di Perairan Tanjung Bemban, wilayah Batam, Kepulauan Riau, dan satu lagi di Perairan Pulau Birah Birahan kecamatan Sandaran, kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Kapal yang tenggelam di Batam adalah speedboat membawa 101 TKI dari Johor Malaysia menuju Batam. Sementara di kutai Timur kapal LCT Sumber Bahagia Jaya mengakibatkan satu ABK dan satu karyawan PT Karya Agung Sukses hilang. Sementara 6 (enam) korban selamat.
Pencarian korban hilang sampai sekarang masih terus dilakukan. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam akun twiiternya@sutopo menyebutkan pencarian korban speedboat tenggelam di Batam terus dilakukan. “280 personil gabungan dikerahkan dibawah komando Basarnas,” katanya.
Sutopo juga menyatakan dari 101 orang, terdapat 18 yang meninggal dunia di kapal, 39 selamat, dan 44 orang masih dalam pencarian. Pagi ini (Kamis 3/11) pencarian terhadap para korban dilanjutkan.
Menurut Sutopo kapal menabrak karang sehingga oleng dan tenggelam. Saat kejadian, perairan diguyur hujan deras disertai angin kencang. Gelombang cukup tinggi dan tidak aman bagi kapal kecil.
“Tim SAR gabungan dari Lanal Batam, Kantor SAR Batam, Polres Barelang, Polair, BPBD Kepri, dibantu nelayan terus melakukan evakuasi dan pencarian korban di sekitar lokasi kejadian. Saat ini, para korban selamat sudah dibawa ke posko di Tanjung Bemban, Batu Besar, Batam,” jelas Sutopo.

Sementara itu, Sumber Ocean Week menyatakan kapal LCT yang tenggelam di Kutai Timur pada Minggu 30 Oktober 2016 bertolak dari Pelabuhan Kelapis, Malinau menuju Perairan Samarinda (sungai lais). Kapal itu memuat 5 unit alat berat (HD Terex 3unit), tiga Artik, satu eksavator dosan PS 500, satu unit aksavator Komatshu PS 200, satu unit Truck Hino, satu unit Ekstrada, dan satu unit Helen.
Rabu (2/11) kemarin kapal LCT Sumber Bahagia Jaya lepas dari Tanjung Mangkaliat, lasing/wayer/tali pengikat alat berat yang dimuat diatas kapal putus pada bagian haluan kanan depan akibat hujan yang disertai angina kencang serta ombak besar.
Karena itu, muatan bergeser ke haluan kiri kapal dan membuat kapal miring dan terbalik dikordinat 00*27 4”LU – 118*26 8” BT. “Tetapi sebelum terbalik, Mualim II sempat membangunkan seluruh ABK untuk menggunakan life jacket, dan meminta semua kumpul reling Buritan dibagian sebelah kanan. Lalu kapal terbalik dan seluruh ABK terlempar ke laut. Bersyukur waku itu ada MV Feace Ark melintas dan ikut menyelamatkan para ABK,” kata sumber tadi. (ow)