Kepala Bidang Pelayanan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Untung Surinanto menyatakan, pembangunan Pelabuhan Niaga Batang sudah selesai tinggal finishing saja.
“Pelabuhan Niaga Batang merupakan salah satu pelabuhan pengumpan regional di wilayah Pantura, karena jaraknya dengan pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan pelabuhan pengumpul Tegal, tidak jauh. Sehingga amat ditunggu perannya. Kelak sangat diuntungkan in out komoditas disini dengan aktifitas di sekitar pelabuhan, masyarakat diharapkan ikut serta dalam kegiatan bongkar muat, dan Batang setelah pelabuhan beroperasi akan menjadi pusat kota seperti di Singapura,” katanya.
Sementara itu, Bupati Batang Wihaji mengatakan, Pelabuhan Niaga Batang sudah siap dioperasikan, karena dalam uji coba baru-baru ini tidak ada masalah teknis yang berarti. Namun perlu dikoordinasikan seberapa besar manfaat adanya Pelabuhan Niaga bagi Pemkab dan masyarakat Batang.
“Saya minta konsultan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) untuk melakukan presentasi terlebih dahulu ke Pemkab sebelum dikeluarkannya izin operasi. Terkait apa saja yang harus dijelaskan, sehingga nantinya ada manfaatnya bagi Pemkab dan berdampak ekonomi bagi masyarakat,” kata Wihaji, ketika kunjungan ke Pelabuhan Niaga yang berlokasi di Desa Klidang Lor, Batang, kemarin.
Bupati Wihaji juga memberikan catatan tentang Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Niaga yang akan segara dioperasional dalam waktu dekat itu.
“Kita ingin jelas, Pemkab Batang mendapatkan apa dan kewajiban apa yang harus dilakukan, sehingga tahu kewenangan Pemkab,” ujar Wihaji.
Seperti diketahui, di sepanjang Pantura banyak sekali pelabuhan, mulai dari Jakarta (Priok), Patimban Subang( akan dibangun), pelabuhan Cirebon, Tegal, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang (Tanjung Emas), Surabaya (Tanjung Perak), Gresik, hingga Banyuwangi. (sm/**)