Dirjen Perhubungan Laut Muhammad Masyhud mengatakan pengerukan alur pelayaran pelabuhan Pulau Baai Bengkulu terus dilakukan.
Bahkan sekarang memasuki tahap kedua, sehingga nantinya kapal besar, kapal kontainer bisa kembali beraktivitas di pelabuhan Bengkulu ini.
“Pengerukan tahap I sudah rampung, dan diteruskan ke tahap II, jadi pengerukan terus dilakukan,” ujar Masyhud kepada Ocean Week, di Yogjakarta, usai membuka Rakernas ISAA, belum lama ini.
Sementara itu, Ketua INSA Bengkulu Rela Sumadiyana menyampaikan kalau kapal keruk masih terus bekerja.
“Sekarang draft makin optimal, tapi kami berharap untuk pertimbangan kelancaran dan safety,” ungkapnya singkat.
Seperti diketahui bahwa General Manager Pelindo Regional 2 Bengkulu, Dimas Rizky Kusmayadi dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa upaya normalisasi alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai menunjukkan hasil positif.
Peningkatan kapasitas muatan atau load factor kapal dalam beberapa hari terakhir menjadi indikator bahwa kedalaman alur semakin membaik sehingga pelayaran lebih optimal.
‘Tren peningkatan merupakan hasil kerja bersama seluruh pihak yang terus memantau perkembangan di lapangan.
Kapal yang masuk dan keluar Pelabuhan Pulau Baai kini dapat meningkatkan kapasitas muatan atau load factor secara bertahap. Hal ini mengindikasikan bahwa alur sudah semakin kondusif untuk dilayari kapal dengan tonase lebih besar,” kata Dimas.
Dimas mengatakan, faktor sedimentasi yang selama ini menjadi tantangan terbesar di pintu alur mulai teratasi dengan adanya pengerukan yang terus dipantau progresnya.
“Kami tetap berhati-hati dan memastikan setiap pergerakan kapal berada dalam standar keselamatan. Kami berharap kepercayaan pengguna jasa juga semakin meningkat,” ungkapnya.
Meski demikian, ujar Dimas, proses pemulihan alur masih memerlukan perhatian dan koordinasi berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Bengkulu, Petrus Christanto Martubongs, memastikan pihaknya terus memantau aspek keselamatan pelayaran seiring meningkatnya aktivitas kapal.
Kata Christianto, peningkatan load factor ini bertujuan mengoptimalkan kapasitas muatan kapal, meningkatkan efisiensi bongkar muat, serta mendukung kelancaran arus barang di wilayah pelabuhan.
“Pelaksanaan pelayanan kapal di alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai serta kenaikan load factor muatan kapal tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan pelayaran,” katanya.
Pelindo optimistis normalisasi alur pelayaran ini akan memberi dampak positif dalam memperlancar arus logistik di Bengkulu serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan konektivitas daerah. (***)




























