INSA Jaya menyatakan sangat terbantu dengan penerapan Marine Operating System (MOS) yang diberlakukan di pelabuhan Tanjung Priok oleh PT Pelindo II. Aplikasi sistem online tersebut (MOS) merupakan sistem yang didesain guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan pemanduan dan penundaan kapal.
“Sistem itu (MOS) sudah berjalan baik, sepanjang sistem onlinenya nggak trouble, kegiatan penyandaran kapal lancar, tapi kalau sistem bermasalah baru terjadi keterlambatan,” kata pengurus INSA Jaya Sunarno, dibenarkan Munif (dipanggil Ujang) dari pelayaran Bukit Merapin Nusantara Line, dan Banu Amza (pengurus INSA) kepada Ocean Week, di Jakarta Utara, Jumat (2/11).
Keduanya mengaku, selama aplikasi online layanan pandu-tunda itu diberlakukan di Priok sekitar satu bulan, hingga sekarang belum ada kendala berarti. “Tapi bukan berarti karena nggak ada masalah, layanan pandu tunda nggak meningkat,” ungkapnya.
Seperti dietahui, tujuan atau manfaat penerapan MOS antara lain adanya kepastian waktu pelayanan, pelayanan otomastis melalui sistem MOS, semua data dapat terlacak dan termonitor, memangkas waktu pelayanan, dan, tidak ada koreksi nota.
“Jadi dengan MOS, kita sudah tahu nama pandu yang akan melayani kapal, jam berapa naik dari mana, semua informasi lengkap pelayaran, bisa mengetahuinya,” ujarnya.
Sunarno dari Pelayaran Tresnamuda Sejati menambahkan dengan sistem digitalisasi pandu tunda, positif bagi pelayaran. “Kita tak perlu ketemu tatap muka lagi. Cukup dari kantor sudah bisa dan dapat memonitor,” kata Nano (panggilannya).
Pemberlakuan aplikasi layanan pandu tunda secara elektronik (MOS) yang resmi diberlakukan mulai diberlakukan dari Rabu (3/10), menurut Theo Rinastowo, Direktur Pelayaran Indosian Fortune Line (IFL) juga cukup baik secara teori.
Theo mengungkapkan, di Hubla saja yang sudah menerapkan system digital/on line untuk semua urusan tapi tetap saja masih melibatkan manusia pada saat mengup-load suatu permohonan. “Kita harus juga kontak petugas in charge untuk mendapatkan respon dari apa yang sudah kita up load tersebut yang akhirnya muncul sesuatu yang tak bisa terhindarkan,” ujarnya. (***)