Kementerian Perhubungan (kemenhub) sudah menyiapkan antisipasi terhadap masalah yang bakal timbul pada sistem inaportnet dari sisi aplikasi dan data base sudah menerapkan high availability (HA) dan data protection.
“Server inaportnet baik aplikasi dan data base ditempatkan di data center milik PT Telkom dan Pustikom Kemenhub sudah menggunakan skema manage service dengan PT Telkom Sigma untuk menjaga dan menjamin pelayanan inaportnet yang handal,” kata Kepala Pusat Komunikasi (Humas) Kemenhub, Bambang Ervan kepada Ocean Week, Selasa (29/11).
Menurut Bambang, HA aplikasi menggunakan server yang berbeda dengan didukung load balancer sehingga apabila aplikasi deserver yang production ada masalah secara otomatis load balancer akan mengarahkan ke server cadangan sehingga tidak ada down pelayanan.
“Untuk data base menggunakan data protectionyakni untuk melakukan back up data semua transaksi di inaportnet,” katanya.
Sementara itu Kasubdit Sistem Informasi dan Sarpras Amngkutan Laut Ditlala Kemenhub, Hernadi di sela rapat Inaportnet system antara Kemenhub dengan Pelindo II dan Kantor Syahbandar, di Jakarta Selasa (29/11) menyatakan, antisipasi ayng dilakukan yaitu dengan melakukan back up HA (high availability) dari aplikasi dan infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan system ini secara nasional.
“Kemenhub sudah mengantisipasi jika ada masalah dalam pelaksanaan inaportnet system dengan HA aplikasi dan infrastruktur agar program ini dapat dilaksanakan di pelabuhan Belawan, Makassar, Perak, dan Priok,” katanya.
Sebab, pihaknya mengaku tahu persis jika dalam pelaksanaannya pasti aka nada gangguan. Makanya, antisipasi server dan data base juga sudah disiapkan. “Tapi sepanjang penggunaannya masih wajar, tidak akan bermasalah,” ujarnya.
Hernadi juga menyatakan, semua yang terlibat dalam inaportnet, harus mempunyai system yang baik. Karena system ini akan handal kalau pendukungnya juga bagus. “Integrasi antara system Kemenhub dan BUP/Pelindo/Syahbandar/OP mesti benar-benar sempurna. Kemenhub sekarang sudah mengeluarkan panduan SLS (service levels standard) inaportnet system, seharusnya BUP/Pelindo juga mengeluarkan SLS juga sehingga integrasi benar-benar tercipta, sekaligus dapat dighunakan sebagai evaluasi kalau ada problem,” ungkapnya.
Menurut Hernadi, pihaknya sudah mengantisipasi system ini dari gangguan dari luar maupun dari dalam sendiri. Bahkan, untuk lima tahun kedepan, pemerintah (kemenhub) sudah mengantisipasinmya. “Sekarang mulai tahun 2016, nanti sekitar 2020, data-data yang ada mesti dipindahkan agar normal kembali,” ungkapnya. (***)