Implementasi penuh integrated billing system (IBS) atau sistem pembayaran terintegrasi di seluruh pelabuhan yang dioperasikan PT Pelabuhan Indonesia I-IV masih menunggu integrasi INSW dan Inaportnet.
Direktur Utama PT Pelindo II Elvyn G. Masassya, mengatakan standarisasi sistem sekarang ini mencakup IBS dan Inaportnet dan telah diuji coba di Pelabuhan Tanjung Priok, kemudian diimplementasikan oleh PT Pelabuhan Indonesia I, III, IV (Persero) mulai dari tiga pelabuhan utama, yakni Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Tanjung Perak, dan Pelabuhan Makassar.
“Secara bertahap, IBS akan diterapkan untuk semua jasa layanan, di semua pelabuhan dan untuk semua pengguna jasa. IBS mempunyai enam features, yaitu e-registration, e-booking, e-tracking & tracing, e-payment, e-billing dan e-care,” katanya usai penandatanganan nota kesepahaman IBS Pelindo I-IV dengan enam bank nasional (Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, CIMB NIAGA dan Bank Bukopin) di Kantor kementerian BUMN, Jakarta.
Menurut Elvyn, hal pertama yang dilakukan setelah penandatanganan ini, Pelindo I-IV akan membuat data customer terintegrasi. Nantinya, pengguna jasa pelabuhan bisa memilih bank mana yang akan digunakan.
Ditempat sama, Direktur Utama PT Pelindo III Orias P. Moedak mengatakan semua transaksi kepelabuhanan akan dilakukan secara online sepenuhnya. “Jadi platformnya kita dengan bank sama. Dari awal kita dan bank jadi satu. Customernya siapa sudah jelas,” ujarnya.
Namun, Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku IBS masih dalam proses. Kedepan, pihaknya ingin agar semua sistem IT pelabuhan Pelindo I-IV terkoneksi secara penuh.
“Ini sedang kami siapkan. Sedang kami pelajari untuk tahun depan,” ungkapnya.
Integrated Billing System (IBS) merupakan program Kementerian BUMN untuk mengintegrasikan Sistem Pelayanan Jasa Kepelabuhan di seluruh pelabuhan di bawah Pelindo I-IV secara on-line guna mengoptimalkan biaya logistik.
BUMN pelabuhan tengah melakukan kerjasama integrasi INSW, Inaportnet dan proses sistem operasi terminal. (***)