Gabungan Pengusaha Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Merak meminta Menteri Perhubungan (Menhub) dapat berlaku adil untuk tidak membedakan adanya dermaga eksekutif (dermaga ekspres) yang dikelola PT ASDP dan dermaga reguler di pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni yang dioperatori swasta, terutama pada musim angkutan Lebaran 2023 mendatang.
“Kalau bisa ASDP tak ada lagi dermaga eksekutif, yah berkorban sedikit lah, hanya untuk moment angkutan Lebaran saja, semua dermaga disamakan. Sebab, jika PT ASDP sebagai operator, regulator dan mengatur penjualan tiket, ya pasti kami yang swasta nggak akan bisa bersaing dengan mereka (ASDP),” ujar Togar Napitupulu, Ketua Gapasdap Merak menjawab Ocean Week, di Kantornya, pelabuhan Merak, Banten, Senin siang (13/2/2023).
Oleh karena itu, Togar berharap supaya Kemenhub bisa adil, sehingga tak terkesan ‘tebang pilih’.
“ASDP juga jangan memikirkan diri sendiri, tak ada salahnya saat Lebaran, kapal-kapal swasta yang biasanya melayani reguler bisa digeser ke dermaga eksekutif, atau di sama ratakan, sehingga dari Merak bisa teratasi, nggak mesti harus pindah ke Ciwandan,” ungkapnya diiyakan pengurus lainnya.
Togar juga bercerita bagaimana para pengusaha penyeberangan di Merak-Bakauheni sangat berat menanggung beban. “Saat ini kami sangat berat bebannya. Gajian karyawan sering telat. Untuk bayar docking kapal saja kadang ngga mampu,” katanya lagi.
Ada sekitar 2700 pegawai berada di kapal, dan sekitar 400 orang pegawai di darat yang bekerja di 16 perusahaan penyeberangan Merak Bakauheni. “Jika pemerintah tidak berlaku adil, bakal banyak karyawan menganggur, karena perusahaan tak sanggup lagi beroperasi,” katanya.
Togar juga bercerita bagaimana beratnya perusahaan bisa bertahan hidup. Bayangkan saja, operasional kapal swasta per bulan hanya sekitar 12 hari, sedangkan ASDP setiap hari 4 kapalnya terus operasi.
Menurut dia, kapal-kapal yang dioperasikan perusahaan swasta di dermaga 1,2, dan 3 masing-masing ada 5 kapal, dermaga 4 ada 4 kapal, dermaga 5 ada tiga kapal, dermaga 7 ada 4 kapal, sedangkan untuk dermaga eksekutif dilayani 4 kapal.

Di tempat terpisah, Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo menambahkan bahwa masalah yang terjadi di Merak sudah sangat sering disampaikannya kepada Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, mengingat kewenangan pengaturan pelabuhan sesuai regulasi dimiliki oleh Hubdat dengan menempatkan BPTD di setiap wilayah.
“Sudah waktunya diberdayakan secara penuh. Perangkapan fungsi badan usaha pelabuhan, operator pelayaran penyeberangan, pengaturan Traffic dan penjualan tiket terpadu sudah waktunya dilepas seperti di moda Tranportasi yang lain, agar rakyat mendapatkan pelayanan maksimal dan ada pilihan,” katanya kepada Ocean Week, melalui WhatsApp nya.
Menurut Khoiri, sudah waktunya monopoli dihapus di industri angkutan Penyeberangan, terutama di dermaga executive 6 merak dan Bakauheni.
“Sudah waktunya perusahaan milik negara tidak bersaing dan memonopoli dengan badan usaha milik rakyatnya. Sudah waktunya ASDP punya semangat inklusif kolaboratif bukan exclusive dan monopolistik,” tegas Khoiri.
Antisipasi Lebaran
Togar menyampaikan untuk mengantisipasi lonjakan saat musim angkutan Lebaran 2023, semua pihak (pemerintah terkait dan swasta), harus bisa bahu membahu mengantisipasinya.
“Karena liburan jelang Lebaran cukup panjang. Kalau bisa mulai tanggal 13 April 2023, masyarakat harus sudah bisa mengatur jadwal karena sudah mulai libur. Jangan mudik nya mepet menjelang Lebaran. Kalau lebih awal kan bisa mengurangi kepadatan,” jelasnya.

Togar berharap supaya Lebaran tahun ini yang jatuh di bulan April mendatang dapat bener-bener diatur jadwalnya. Masyarakat juga harus memanfaatkan waktu longgar untuk jalan mudik. “Untuk menghindari kepadatan saat mudik Lebaran kami menghimbau masyarakat untuk mengatur waktunya. Biasanya pada jam 6 pagi sampai 6 sore kosong, nah bisa manfaatkan di waktu itu, jangan semua pada malam hari,” tegasnya.
Dia juga menyampaikan pentingnya Fasilitas layanan umum seperti memperbanyak toilet, tempat ibadah. “Fasilitas itu perlu disiapkan benar – benar, karena saat musim lebaran kalau toilet dan tempat ibadah kurang juga bisa repot, kasihan masyarakat,” ungkapnya.
Togar menginginkan angkutan Lebaran tahun ini dapat berjalan lancar, dan tak ada masalah. (**)