Sebanyak tiga juta ton per tahun sudah dapat dihandle melalui pelabuhan Rembang (terminal Sluke). Meskipun pemerintah kabupaten Rembang menginginkan bongkar muat barang lewat pelabuhan ini bisa mencapai 7 juta ton per tahun. “Letak geografis pelabuhan Rembang sangat bagus. Kedalamannya alami bisa mencapai 7 sampai -10 meter. Potensi barang yang melalui pelabuhan ini ada batubara (bongkar) dan batu split, batu gamping, garam (muat) cukup besar, tinggal bagaimana mengolah potensi tersebut,” kata Edi Handoyo, Kabag Perekonomian Kabupaten Rembang, kepada Ocean Week, Kamis (24/9), di Rembang. Menurut Edi, pemerintah pusat juga telah mendukung pengembangan pelabuhan Rembang Terminal Sluke. “Namun untuk pengembangannya, masih dalam proses. Padahal, dana sudah tersedia, karena ada investor dari Perancis yang berminat bekerjasama untuk membangun pelabuhan Rembang. Tapi menunggu konsesinya dulu,” ujarnya bersemangat.