Aliansi pelayaran DANISH dan Jerman, Maersk dan Hapag-Lloyd, telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan perjanjian berbagi kapal (VSA) baru.
Hapag akan meninggalkan The Alliance pada akhir Januari 2025 bersamaan dengan berakhirnya kerja sama 2M MSC-Maersk.
Menurut laporan Eksekutif Maritim Fort Lauderdale, perusahaan kapal kontainer terbesar kedua dan kelima mengatakan mereka akan meluncurkan aliansi baru yang disebut Gemini Cooperation pada Februari 2025 setelah Maersk mengakhiri kerja samanya dengan Mediterranean Shipping Co (MSC) dan Hapag-Lloyd keluar dari The Alliance.
Kedua perusahaan mengatakan kesepakatan itu akan menghasilkan jaringan laut yang fleksibel dan saling terhubung dengan fokus pada keandalan.
Mereka menekankan peningkatan waktu transit dan akses ke jaringan penghubung laut yang luas untuk transshipment.
Maersk mengumumkan setahun yang lalu bahwa mereka telah setuju untuk mengakhiri kesepakatan 2 juta dengan MSC pada Januari 2025 dan kedua perusahaan telah menghabiskan satu tahun terakhir untuk mengatur ulang posisi operasi mereka.
Kerjasama Gemini akan menjadi kemitraan besar dengan staf yang berdedikasi dan kumpulan sekitar 290 kapal.
Pabrik ini akan memiliki kapasitas gabungan sebesar 3,4 juta TEU, dengan Maersk menyediakan 60 persen kapasitas dan Hapag 40 persen.
Ini akan melayani tujuh perdagangan antara Asia, Amerika Serikat, Timur Tengah, Mediterania, Eropa Utara, India, dan Transatlantik.
Salah satu fokus utamanya adalah mencapai keandalan jadwal sebesar 90 persen.
Sea-Intelligence secara konsisten menyoroti Maersk sebagai salah satu pemimpinnya dan pada November 2023 mengatakan perusahaan tersebut memiliki keandalan jadwal sebesar 65 persen.
Hapag menurut Sea-Intelligence berada di peringkat menengah dengan rating 54 persen.
Rata-rata saat ini di antara selusin operator teratas adalah 60 persen.
CEO Maersk Vincent Clerc mengatakan Hapag adalah mitra kelautan yang ideal.
Sedangkan CEO Hapag Rolf Habben Jansen mengatakan langkah ini akan menghasilkan keandalan jadwal. (**/scn)