Festival Ekspor Jawa Timur 2025 digelar di PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), pada Rabu (26/11) lalu.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Timur.
Penentuan TPS sebagai tempat pelaksanaan Festival Ekspor sekaligus Pelepasan Ekspor dilakukan dengan pertimbangan keselarasan dengan peran TPS terminal petikemas dengan proporsi layanan terhadap petikemas internasional lebih dari 95 persen dibandingkan dengan layanan terhadap petikemas domestik setara kurang dari 5 persen dibandingkan total volume bongkar muat TPS.
Pada agenda puncak festival, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara resmi melepas enam truk produk ekspor IKM dan Desa Devisa Jatim senilai total USD 351,6 ribu atau setara Rp 5,8 miliar.
“TPS berkomitmen menjadi mitra dalam mendorong peningkatan ekspor Jawa Timur. Dengan dukungan alat, fasilitas dan sumber daya yang kuat serta berpengalaman, TPS siap untuk terus mendukung penguatan pertumbuhan perdagangan internasional,” ujar Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo, saat menutup Seminar “Melihat Potensi Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2026”.
Sebagai salah satu narasumber, bersama narasumber dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Wilayah III, Dessy Dania, dan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Dwinanto Rumpoko.
Seperti diketahui bahwa kinerja TPS Surabaya cukup bagus. Tercatat kinerja ekspor-impor pada tahun 2024 tumbuh. TPS telah membukukan 743 ribu TEUs ekspor dan 765 ribu TEUs impor, dengan proyeksi capaian yang lebih tinggi pada 2025 seiring peningkatan aktivitas perdagangan.
Untuk mengakselerasi kinerja bongkar muat sebagai bentuk pelaksanaan komitmen mendukung pertumbuhan perdagangan untuk layanan yang lebih cepat, lebih efisien dan tetap dalam standar keselamatan & kesehatan kerja yang tinggi, TPS secara bertahap melakukan penambahan dan peremajaan alat, yang dijadwalkan selesai dan siap beroperasi pada semester II tahun 2026.
Salah satu langkah strategis peningkatan efektifitas dan efisiensi tersebut adalah penggantian 4 (empat) unit Quay Container Crane (QCC), memanfaatkan sumber daya listrik yang bersih dan ramah lingkungan serta twin lift yang mampu mempercepat proses bongkar muat.
Modernisasi QCC ini diproyeksikan meningkatkan kapasitas handling dermaga dari saat ini 1,9 juta TEUs menjadi 2,3 juta TEUs per tahun.
TPS juga menambah 14 unit Rubber Tyred Gantry (RTG) sebagai penguatan operasional di lapangan penumpukan (Container Yard – CY), memanfaatkan sumber daya listrik yang bersih dan ramah lingkungan.
Penambahan ini akan meningkatkan kapasitas handling CY sebesar 52%—dari sebelumnya 3,3 juta TEUs menjadi 5 juta TEUs.
Efektifitas dan penguatan layanan di TPS juga dilakukan dengan menerapkan gate automation, tersedianya layanan fumigasi dan pemeriksaan kulit garaman, tersedianya fasilitas rel kereta api hingga ke dalam terminal sehingga Pelanggan leluasa memilih moda transportasi angkutan barang yang digunakan, pemeriksaan barang dengan alat pemindai petikemas serta konektivitas data dengan seluruh pihak terkait termasuk perusahaan pelayaran, Bea & Cukai dan Karantina melalui Indonesia National Single Window (INSW).
Festival Ekspor Jawa Timur 2025 juga menjadi momentum penting bagi Gubernur Khofifah dalam meresmikan 72 Desa Devisa baru, sehingga total Desa Devisa di Jawa Timur kini mencapai 293 desa.
“Terminal Petikemas Surabaya sebagai member Pelindo/SPTP Group melaksanakan transformasi berkelanjutan dalam rangka mendukung penguatan daya saing industri logistik terintegrasi untuk pertumbuhan ekspor Jawa Timur di tingkat global,” kata Wahyu (27/11). (***)





























