Dua hari menjelang perayaan Natal 2024, tepatnya Senin pagi (23/12), kegiatan di pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur sudah sangat ramai.
Tiga kapal sekaligus yakni Dharma Kartika IX milik DLU, KM Mandalika milik DLN, dan Fajar Bahari VIII, pada Senin pagi ini sandar di dermaga untuk memuat dan menurunkan penumpang, mobil pribadi, mobil baru, alat berat dan truk, serta barang.
Kapal Dharma Kartika dengan rute Balikpapan-Pare-pare (PP), menjadi satu diantara kedua kapal yang juga sedang berkegiatan di Semayang, Balikpapan.
Menurut Jujur, Nakhoda KM Dharma Kartika IX, kapal baru sandar di dermaga Pelindo ini pada pukul 04.25 WITA (23/12).
Kapal ini menurunkan sebanyak 304 orang dewasa, 74 anak-anak, 10 bayi, serta 9 unit motor, 11 unit kendaraan kecil, truk sedang 22 unit, truk besar 2 unit, dan tronton 12 unit.
Sewaktu Ocean Week mendampingi Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Lala) Perhubungan Laut, Kemenhub, Hasan Sadili untuk pantauan Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, hingga pukul 09.00 WITA, kapal Dharma Kartika IX masih memuat penumpang nya, baik kendaraan dan orang.
Jujur juga menyampaikan bahwa saat ini jumlah penumpang yang naik ada 488 dewasa, 25 anak-anak, dan bayi 12 jiwa. Sementara untuk kendaraan pribadi (mobil) tercatat 29 unit, 10 motor, 1 unit truk besar, 2 unit truk sedang dan 7 unit tronton.

Sekitar 17 jam perjalanan yang mesti ditempuh dari Balikpapan-Pare pare.
Seperti diketahui bahwa PT Dharma Lautan Utama (DLU) mengoperasikan total 4 kapal, tiga untuk rute Balikpapan-Tanjung Perak Surabaya, dan satu rute Balikpapan-Pare-pare.
Menurut Jujur, pada saat peak season, pengguna jasanya baik untuk rute ke Pare-Pare maupun ke Surabaya, dari Balikpapan bagus. Namun, pada saat hari-hari biasa sekitar 75-80% penumpang terisi.
Jam 05.00 WITA
Tim pemantau Angkutan laut Natal dan Tahun Baru yang dipimpin Hasan Sadili (kasubdit angkutan dalam negeri Hubla), pada pukul 05.00 pagi sudah harus mendatangi dermaga Semayang Balikpapan untuk melihat dan memantau kapal-kapal yang sedang berkegiatan di pelabuhan ini.
Ocean Week yang juga turut mendampingi, melihat langsung ketiga kapal yang sedang bongkar muat muatannya baik truk, kendaraan pribadi, dan orang.
Setelah malamnya (Minggu, 22/12) melihat kapal Lambelu milik Pelni dari Balikpapan tujuan Pantoloan, Makassar dan kembali ke Balikpapan membawa ribuan penumpang, paginya langsung memantau kegiatan kapal RoRo.
Salah satu dari ketiga kapal yang Senin pagi ini beraktifitas adalah kapal Mandalika, milik PT Damai Lautan Nusantara (DLN).
Kapal RoRo dengan rute Balikpapan-Surabaya (PP) ini, kata Zaenudin, manager operasi PT DLN, sedang melakukan kegiatan muat sekitar 50 unit truk, 16 unit mobil pribadi, serta 190 orang (penumpang).
Kapal yang dibangun pada 2023 ini dengan biaya sekitar Rp 150 milyar, ungkap Zaenudin, rutin setiap 4 hari sekali melakukan perjalanan Balikpapan-Surabaya.
DLN sendiri mengoperasikan dua kapal untuk layanan rute Balikpapan-Surabaya, sehingga setiap dua hari sekali, kapal milik DLN melayari untuk rute tersebut.
Zaenudin mengatakan untuk tarif resmi orang yakni Rp 350 ribu. Sedangkan tarif untuk truk engkel Rp 3 juta, tronton Rp 4,5 juta tapi truk isi muatan Rp 6 juta. Sementara untuk mobil pribadi dikenai tarif Rp 2.200.000.
“Tapi untuk tarif dari Surabaya ke Balikpapan ongkosnya lebih mahal dibandingkan dari Balikpapan ke Surabaya,” ujarnya.
Zaenudin juga menceritakan Okupansi Surabaya 90%-100%, dari Balikpapan hanya 80%. Sedangkan biaya operasional setiap trip bwrkisar Rp 250 jutaan.

Kapal ini mampu memuat mobil pribadi bisa sekitar 100 unit. Begitu pula untuk truk juga mampu memuat 100-an unit.
Mulai pukul 06.00 WITA, satu per satu truk mulai memasuki kapal. Hanya saja, mayoritas truk tersebut termasuk ODOL, sehingga Zaenudin mengaku rugi dengan truk ODOL, tapi apa boleh buat, karena semua truk dalam keadaan begitu.
Zaenudin memprediksi untuk tahun 2025; angkutan RoRo Balikpapan Surabaya (PP) masih prospektif dan akan membaik.
Salah seorang sopir truk kepada Ocean Week mengaku sudah menunggu dari jam 10.00 malam, dan baru pagi ini bisa masuk kapal.
Ada pula yang dari jam 03.00 dini hari, dan baru jam 07.00 pagi masuk kapal.
Hasan Sadili, Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Direktorat Lala Hubla Kemenhub menyatakan bahwa untuk angkutan libur Nataru di Balikpapan cenderung aman, lancar dan terkendali.
“Para penumpang lewat kapal Lambelu Pelni yang Minggu malam diberangkatkan sangat lancar, dan pada Senin pagi, tiga kapal RoRo juga tak ada masalah. Semoga Nataru dari Balikpapan kali ini bisa berjalan dengan baik, sesuai yang diharapkan pemerintah, lancar, nyaman, dan aman,” kata Hasan di sela pantauan Nataru di Balikpapan, Senin pagi. (***)