PT Pelindo III konsisten secara bertahap mengembangkan Terminal Teluk Lamong (TTL), terutama container yard. Sekarang ini, sudah pada tahap kedua pengerjaan perluasan container yard dari eksisting 10 blok dengan kapasitas 1 juta TEUs, menjadi 15 blok dengan kapasitas mencapai 1,5 juta TEUs.
Untuk perluasan lapangan penumpukan kontainer itu, Pelindo III menggelontorkan investasi mencapai Rp 400 miliar. Menurut Ari Askhara, Dirut Pelindo III waktu itu, penambahan luas container yard tersebut tak terlepas dari rencana Pelindo III menjadikan TTL sebagai terminal peti kemas utama di Pelabuhan Tanjung Perak.
Nantinya, container yard TTL di TTL akan menjadi seluas 30 blok, dan mampu menampung peti kemas kapasitas hingga 6,5 juta TEUs. Proyek perluasan container yard ini digarap oleh PT Nindya Karya.
Seperti diketahui, arus peti kemas di Pelindo III meningkat 7% dari tahun 2017 dengan jumlah 3,4 juta TEUs, karena adanya peningkatan arus peti kemas domestik di Terminal Berlian dan Terminal Teluk Lamong.
Kinerja TTL dari tahun ke tahun terus bertumbuh, pada tahun 2018 misalnya, terminal ini mentarget dapat menangani petikemas hingga 545.000 TEUs, dari taksasi akhir tahun sebesar 600.000 TEUs. Sedangkan untuk kegiatan curah kering ditargetkan mencapai 1.9 juta ton, dari taksasi akhir tahun sebesar 2.3 juta ton.
Direktur Operasi TTL Rumaji menyatakan optimis target produksi petikemas melalui terminalnya dapat tercapai. “545 ribu TEUs, dari taksasi 600 ribu Teus optimis bisa tercapai,” ungkap Rumaji kepada Ocean Week.
Menurut dia, TT juga terus melakukan pengembangan, misalnya pengembangan program ICT based operasional, lalu pengembangan fasilitas dan infrastruktur seperti perpanjangan dermaga dan penambahan container yard. “Kita terus lakukan pengembangan,” ujarnya singkat.