Mulai 1 April 2020, Pemda Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) menutup sementara pelabuhan Roro Kualatungkal khusus angkutan penumpang hingga batas yang belum ditentukan. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah Corona.
Penutupan tersebut berdasarkan surat Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tanjabbar Nomor 550/210/Dishub/2020 tertanggal 27 Maret 2020 perihal antisipasi pencegahan covid 19 di Pelabuhan Roro Kualatungkal.
Penutupan itu juga direspon positif PT ASDP Cabang Batam (BUMN) dan PT Jembatan Nusantara, dua operator kapal Roro yang beroperasi di pelabuhan tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tanjabbar Syamsul Jauhari mengatakan, PT ASDP dan PT Jembatan Nusantara hanya melayani angkutan jasa barang atau sembako rute Kualatungkal – Batam maupun sebaliknya.
Sementara untuk angkutan orang, roda dua dan roda empat milik pribadi, terhitung tanggal 1 April 2020 tidak dilayani melewati Pelabuhan Roro Kualatungkal hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
“Kami berterima kasih dengan PT ASDP Cabang Batam sudah merespon surat dari kami dan tentunya harapan semua lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Tanjab Barat juga, agar wabah virus Varona atau COVID-19 dapat dicegah melalaui penumpang dari luar wilayah Kabupaten Tanjab Barat,” kata Jauhari kepada waratwan, Senin (30/3).
Dia menyatakan, untuk angkutan barang, sopir dan kernet masih boleh. Tapi tidak diperbolehkan lebih dari dua orang. Sementara itu personil Dinas Perhubungan yang bertugas di Pelabuhan Roro sebagian difokuskan untuk mengawasi pelabuhan lainnya, seperti di Pelabuhan LASDP.
Jauhari menambahkan, untuk angkutan penumpang lewat speedboat yang melayani jasa angkutan antar kecamatan dan kabupaten di Pelabuhan LASDP dan lainnya, pihak Dishub Tanjabbar belum ada intruksi penghentian operasi.
Waingapu Tutup
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga menutup sementara Pelabuhan Waingapu untuk persinggahan kapal penumpang guna mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) di daerah itu.

“Penumpang yang melalui jalur laut ke Sumba Timur kami sudah tolak semua untuk sementara waktu guna mencegah COVID-19 yang sudah mewabah di mana-mana,” kata Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora, ketika dihubungi dari Kupang, Senin terkait upaya pemerintahannya dalam mencegah penyebaran COVID-19.
Dia menjelaskan, akses pelabuhan ditutup untuk sementara bagi persinggahan kapal penumpang baik Pelni yang berlayar dari luar NTT seperti dari Surabaya, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, maupun kapal feri antarwilayah di NTT.
Gidion mengatakan, akses pelabuhan hanya diperuntukkan bagi kapal barang dari luar NTT yang mengangkut logistik untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di daerah setempat.
“Kapal barang tetap masuk tetapi perlakuan terhadap awak kapal semua juga diperiksa kesehatannya khususnya COVID-19,” katanya.
Dia menjelaskan, sementara terkait akses bandara untuk layanan penerbangan dari dan menuju Sumba Timur hingga saat ini masih berlangsung.
Pemerintahnya sementara menyiapkan lokasi untuk karantina bagi para penumpang pesawat selama 14 hari, katanya.
“Ini sudah kami rencanakan dan sementara persiapan. Prinisipnya upaya kesiapsiagaan tetap diprioritaskan demi keselamatan masyarakat kami di Sumba Timur,” katanya. (ant/**)