Pengguna jasa dan operator terminal di pelabuhan Tanjung Priok menyatakan kalau layanan kapal dan bongkar muat barang di pelabuhan internasional ini masih normal dan tak ada masalah sampai saat ini.
“Kapal kami masih lancar-lancar saja, kami rutin dari pelabuhan Panjang ke Priok untuk bongkar muat petikemas,” kata Sunarno, akrab dipanggil Nano, operasional Pelayaran Tresna muda Sejati, kepada Ocean Week, Jumat (10/4) pagi.
Menurut pengurus DPC INSA Jaya ini, kapal Tresnamuda memuat antara 200-300 TEUs dari terminal Adipurusa dibawa ke Panjang, setiap hari Selasa dan Rabu.
“Kalau dari Panjang kapal itu bongkar muatannya di JICT sekitar 150 TEUs. Setelah dari JICT baru ke Adipurusa untuk muat,” ujarnya.

Tapi, ungkap Nano, untuk kapal yang diageni Tresnamuda seperti Wan Hai dari Jakarta-Semarang-Surabaya bongkar muat sekitar 500 TEUs lebih di JICT. “Kapal transhipment Singapura dan Taiwan,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga bekerjasama dengan KMTC yang membongkar kurang lebih 1500 TEUs di JICT.
Untuk kerjasama dengan CMA CGM, rata-rata bongkar muat 3000 TEUs lebih.
Nano juga menyatakan, layanan di pelabuhan Priok sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur) pelabuhan.
“Untuk kapal internasional, sebelum sandar, crew kapal mesti melalui pemeriksaan KKP, kalau nggak ada masalah kapal baru diperbolehkan sandar,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Imanuddin, Direktur Utama PT Pelabuhan Tanjung Priok menyatakan jika sistem operasi masih berjalan normal.
“Tapi kita mengurangi jumlah pekerja yang hadir ke kantor maupun operasi. Jadi pakai sistem piket, jumlah minimalis, tapi operasi tetap jalan,” kata Imanuddin saat dikonfirmasi Ocean Week, Jumat.
Selain itu, ungkap mantan direktur PT ILCS itu, pihaknya juga menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk menjaga supaya pekerja tidak tertular virus covid-19 seperti masker, hand sanitizer, APD lengkap.
“Kita juga memberikan extra food buat pekerja seperti buah, susu dan juga vitamin C,” katanya.
Ditanya mengenai volume barang yang ditanganinya apakah terjadi penurunan atau meningkat, Imanuddin hanya berjanji akan memberikannya pada hari Senin Minggu depan.
Sedangkan Erwan Mulyana, salah satu pelaku usaha PBM mengatakan bahwa operasional di pelabuhan Priok belum ada masalah, masih normal.
“Meskipun dengan kondisi seperti sekarang, orang bilang sudah jatuh ketimpa barbel, tapi alhamdulillah sampai saat ini saya belum dengar ada PBM yang memPHK pegawainya,” kata Erwan.
Pengurus APBMI Jakarta ini juga menyatakan, untuk kegiatan di Pelabuhan masih biasa tidak ada kendala.
“Cuma kita dituntut untuk mengikuti ketentuan yang sudah disepakati bersama untuk menangkal Covid-19, yaitu pemakaian APD untuk semua orang yang berkegiatan,” katanya.
Mereka berharap agar wabah Corona segera pergi dari Indonesia. Mengingat dampak dari COVID 19 ini cukup besar bagi dunia usaha. (**)