KSOP Marunda mengeluarkan himbauan kepada para pengelola terminal (KCN, MCT, Kaliblencong, dan ALFA) supaya memperhatikan situasi dan kondisi alam jika ada kapal yang akan berkegiatan di pelabuhan Marunda, Jakarta Utara, mengingat ombak dan angin sangat besar.
Apalagi belakangan ini curah hujan sangat tinggi, dan dibarengi angin besar.
“Saya sudah terbitkan himbauan kepada para pengelola terminal untuk memperhatikan ombak dan angin dalam menyandarkan kapal di pelabuhan Marunda atau di terminalnya,” kata Iwan Soemantri, Kepala KSOP Marunda kepada Ocean Week, per telpon, Rabu (1/1).
Menurut Iwan, kalau ombak dan angin sedang besar, sebaiknya kapal tidak disandarkan terlebih dulu.
“Kapal agar di tempatkan di tempat yang aman dan terlindung dari ombak,” ujarnya lagi.
Iwan juga membenarkan jika saat ini angin dan ombak di pelabuhan Marunda cukuk besar, dan itu sangat berisiko terhadap kapal yang sedang sandar. Apalagi di Marunda tak ada break water sebagai penahan gelombang air laut.
Ketika kondisi di pelabuhan Marunda, Ocean Week konfirmasikan kepada Banu Amza, salah satu pebisnis pelayaran di wilayah ini, dikatakan bahwa ombak memang cukup besar.
“Kemarin (Selasa/31/19) di dermaga KCN ombak sudah naik ke daratan. Untung tak ada bongkar batubara,” katanya.
Ketua DPC INSA Jaya seksi pelabuhan Marunda ini menyatakan, untuk Jetty KCN utara ombak sudah mulai besar. “Sedangkan Jetty KCN utara tidak ada pemecah Ombak. Pertanyaannya apakah nanti kalau Ombak besar tidak bahaya buat Tug Boad dan Tongkang kalau tetap sandar di jetty utara.
“Misalnya ombak hari Selasa tanggal 31/12/19, jam.12.10 wib sudah mulai besar, dan bahkan naik ke daratan,” ungkapnya.
Banu minta supaya regulator (KSOP) mengantisipasi masalah ini, supaya tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Seperti diketahui, pada Selasa (31/12), tak terlihat banyak kapal berkegiatan di Marunda. (**)