Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Kepulauan Riau, melarang kapal kelebihan muatan berlayar demi menjaga keselamatan pelayaran.
“Kami cek sebelum berangkat. Kalau melebihi kapasitas angkut kapal, tak boleh berlayar,” kata Kepala KSOP Tanjungpinang, Ridwan Chaniago di Tanjungpinang, dikutip Antara, Senin malam.
Oleh karena itu, Ridwan meminta semua operator kapal mematuhi ketentuan tidak mengangkut penumpang melebihi batas maksimum, karena berpotensi membahayakan keamanan dan kenyamanan penumpang.
Pihaknya bersama instansi terkait juga rutin melakukan uji petik terhadap kapal-kapal penumpang yang akan berangkat, misalnya menguji kelaikan kapal hingga memeriksa manifes atau daftar penumpang sesuai kapasitas muatan.
“Kalau kapasitas penumpang 70 orang maka jangan sampai lebih dari itu,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan operator kapal menyiapkan life jacket atau jaket keselamatan yang cukup dan memadai bagi menjamin keselamatan penumpang di laut.
Kapten atau ABK kapal pun diminta memperagakan pemakaian jaket keselamatan sesaat sebelum lepas tali tempat tambat.
“Seperti yang diperagakan pramugari ketika pesawat lepas landas,” katanya.
Mantan KSOP Benoa Bali juga mengimbau agar kapten kapal mematuhi prakiraan cuaca terkini sebelum berlayar yang diterbitkan lembaga resmi terkait, seperti BMKG.
Sementara apabila dalam perjalanan dilanda cuaca ekstrem atau gelombang tinggi, diminta segera mencari tempat berteduh yang terdekat.
“Kapten kapal merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap keselamatan penumpang,” katanya.
Ridwan menambahkan KSOP dan instansi terkait akan terus memperketat pengawasan aktivitas pelayaran khususnya di Pelabuhan SBP Tanjungpinang. Apalagi setelah tragedi kapal cepat Evelyn Calisca 01 dari Tembilahan menuju Tanjungpinang terbalik di perairan Pulau Burung Provinsi Riau pada Kamis, 27 April 2023. (**/ant)
