PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) sebagai operator Pelabuhan Cigading di Cilegon, Banten telah menyelesaikan dua dermaga baru yaitu dermaga 7.1 dan 7.2 dengan kapasitas 3,5 juta ton.
Pada hari Rabu (31/7), dermaga baru itu diresmikan oleh pihak KBS. Dengan bertambahnya dua dermaga tersebut, sehingga total kapasitas bongkar muat melalui Pelabuhan Cigading menjadi 25 juta ton per tahun. Karena itu, pelabuhan Cigading akan menjadi pelabuhan curah kering terbesar di Indonesia.
Direktur Utama PT KBS, Alugoro Mulyowahyudi menyatakan, dermaga baru tersebut akan menjadi terminal umum yang dapat disandari kapal berbobot 70.000 DWT (panamax vessel). “Dermaga 7.1 dan 7.2 merupakan bagian terminal umum yang dibangun untuk melayani kargo barang curah dan general kargo,” kata Alugoro pada saat peresmian dermaga itu, di Cilegon, Rabu (31/7).

Menurut Alugoro, dua dermaga baru tersebut memiliki panjang 350 x 25 meter, dibangun oleh PT Istaka Karya (Persero) dengan pipa pancang dari PT KHI Pipe Industries (anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk), diatasnya dilengkapi dengan empat unit DLLC (Double Level Luffting Crane) dengan tipe jib crane, yang masing-masing unit memberikan andil discharging rate (kecepatan bongkar) 750 ton per jam.
“Dengan crane yang baru ini, bongkar muat bisa lebih cepat, throughput bertambah dan kepuasan customer dipastikan meningkat,” ungkap Alugoro.
Dia juga menyatakan, dermaga 7.1 dan 7.2 ini akan menambah jumlah slot dermaga PT KBS menjadi 17 dermaga. Alugoro mengungkapkan bahwa PT KBS juga menambah anak perusahaan menjadi 4 anak perusahaan, “Penambahan 2 jetty baru dan 3 anak perusahaan di bidang logistik untuk mewujudkan visi KBS menjadi Port Centric Integrated Logistics Copany yang menerapkan konsep Green & Smart Port,” ujar Alugoro.
Tak lupa Alugoro pun menyampaikan apresiasinya kepada Karyawan PT KBS atas perolehan kinerja perusahaan yang baik. Pada semester I tahun 2019, pendapatan KBS mencapai Rp 704 milyar naik 44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Sedangkan laba bersih semester 1 sebesar Rp 100,4 milyar atau meningkat 35% dari tahun sebelumnya. Perolehan ini harus kita kawal untuk dipertahankan,” ujar Alugoro.
Sementara itu, Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk, Silmy Karim menyatakan bahwa pembangunan dermaga ini merupakan bagian dari strategi usaha PTKS dalam mendukung berkembangnya anak usaha. “Inisiatif ini akan meningkatkan performance PTKS secara konsolidasi dan mendukung bisnis inti dari PTKS,” ujar Silmy.
Untuk diketahui, merupakan anak perusahaan PT Krakatau Steel. PT KBS didirikan sejak 1996 dan menjadi operator Pelabuhan Cigading. Pelabuhan ini menangani segala jenis kargo baik curah kering, curah cair dan general cargo. KBS sendiri telah memperoleh konsesi dari pemerintah sejak 2016.
Sejalan dengan meningkatnya kegiatan ekspor impor barang melalui laut, maka sarana dan prasarana terus dikembangkan, meliputi dermaga, ship unloader (Crane), conveyor maupun pergudangan. Saat ini PT KBS memiliki empat anak perusahaan yaitu PT Krakatau Argo Logistik, PT Krakatau Jasa Logistik, PT Multi Sentana Baja, dan PT Wahana Sentana Baja. (**)