Kehadiran kapal tol laut KM Logistik Nusantara 4 (Lognus) mampu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat pulau terluar di daerah kepulauan Riau, seperti Natuna dan Anambas.
Junaidi menyebut pelayaran perdana KM Logisitik Nusantara 4 tahun 2025 sudah tiba di Pelabuhan Kota Segara Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Kepri pada tanggal 11 Januari 2025 atau terlambat dua hari dari jadwal karena faktor gelombang tinggi.
“Sekarang kapal itu sudah berada di Natuna dan bersiap kembali lagi ke Tanjung Uban,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Junaidi di Tanjungpinang, Senin, dikutip dari Antara.
Dia menyampaikan KM Logistik Nusantara 4 melayani trayek T-2 dengan rute Tanjung Priok, Tanjung Uban, Pelabuhan Letung, Tarempa, Selat Lampa, Pelabuhan Subi, Serasan, Midai, dan Tanjung Uban.
Kapal tol laut yang dioperasikan PT Pelni itu beroperasi satu kali dalam sebulan. Kehadiran kapal ini sangat berdampak pada ekonomi masyarakat dalam mengatasi disparitas harga kebutuhan pokok di wilayah tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan (3TP).
Sebagai contoh dari Tanjung Priok, kata Junaidi, kapal itu mengangkut ayam beku yang dimasukkan ke dalam kontainer cold storage untuk kebutuhan warga Tarempa, Anambas.
Selanjutnya, dari Anambas kontainer yang sama mengangkut ikan hasil tangkapan nelayan lokal untuk dijual ke Jakarta.
“Kapal tol laut ini selain memenuhi kebutuhan masyarakat pulau terluar dengan harga terjangkau, juga membantu nelayan memasarkan hasil tangkapan mereka dengan harga yang bagus pula, sehingga kesejahteraan ikut meningkat,” ungkap Junaidi.
Junaidi sangat mengapresiasi pemerintah pusat yang mengoperasikan KM Logistik Nusantara 4 untuk meningkatkan konektivitas dan daya saing antardaerah di Kepri sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Pelayaran perdana KM Logistik Nusantara 14 dilepas oleh PT Pelni di Dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada tanggal 6 Januari 2025.
Kapal ini mempunyai kapasitas full container sebanyak 115 teus, dan memiliki 7 plug untuk kebutuhan river container.
“Muatan berangkat perdana ini didominasi dengan barang kebutuhan pokok penting, terutama beras, minyak goreng, makanan ringan, minuman, air mineral, semen, dan ayam beku,” ujar Junaidi. (**/ant)
