Bupati Jepara Witiarso Utomo menyampaikan investor asal Negara Spanyol tertarik berinvestasi dalam rencana pembangunan pelabuhan ekspor di Desa Balong Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
“Kunjungan dari investor asal Spanyol dijadwalkan bulan Oktober 2025. Pekan lalu kami sudah berkomunikasi dengan Kadin Spanyol dan calon investor asal Negeri Matador itu melalui pertemuan virtual. Pertemuan virtual itu untuk menjajaki potensi kerja sama strategis, khususnya dalam bidang investasi dan pengembangan infrastruktur kelautan,” ujar Witiarso Utomo di Jepara, dikutip dari Antara.
Pertemuan virtual tersebut diikuti oleh Secretary Jenderal of ASEMPEA Mr. Antonio Vinal, Asempea Member and Managing Director General PROES (Mr. Ignacio Sanchidrian Vidal, Asempea Member and Director Gerente GEOMYTSA Mr. Asterio Recio Garcia), Asempea Member Mr. Javier Rasilla, Vice Chairman of Kadin Bilateral Committee of Spain and Portugal Mr. Alexander H. Effendie serta sejumlah nama lain dari Indonesia seperti IGK Manila.
Salah satu hasilnya, katanya, calon investor tertarik dengan rencana pembangunan pelabuhan niaga internasional di Jepara.
“Progresnya menggembirakan, awal Oktober 2025 mereka ke Jepara. Kita tatap rencana pembangunan pelabuhan internasional di Jepara dengan optimisme yang kuat,” ujarnya.
Sejak awal menjabat, Witiarso Utomo memang serius merealisasikan rencana pembangunan pelabuhan internasional di Balong. Bahkan, langsung menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak mulai dari jajaran PT Pelabuhan Indonesia/Pelindo (Persero) dan lainnya.
Pada Jumat (14/3/2025) lalu, Bupati Witiarso Utomo bertemu dengan Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Fransisco de Asís Aguilera, di Kedubes Spanyol, di Jakarta Pusat.
Kemudian Dubes Fransisco de Asís Aguilera yang mengunjungi Jepara sekaligus meninjau calon lokasi pelabuhan pada 29 April 2025.
Menurut Witiarso, calon investor asal Spanyol tersebut memiliki reputasi baik, karena mereka juga tengah membangun sejumlah pelabuhan di kawasan Asia.
Pemkab Jepara serius menangkap peluang investasi terkait pembangunan pelabuhan skala internasional ini.
Salah satu upayanya telah diwadahinya kawasan yang direncanakan akan dibangun pelabuhan tersebut dalam Perda Nomor 4/2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Jepara.
Selain itu penyusunan feasibility study (FS) atau studi kelayakan terkait pembangunan pelabuhan internasional juga dilaksanakan tahun ini.
Pelabuhan niaga skala internasional di Jepara itu direncanakan menggunakan lahan seluas 700 hektare. Lokasi yang hendak digunakan untuk pengembangan Kawasan Peruntukan Industri yang terintegrasi dengan pembangunan pelabuhan ekspor impor.
Letaknya strategis di ujung utara Pulau Jawa dan langsung berhadapan dengan Laut Jawa.
“Pelabuhan ini bukan hanya penting bagi Jepara, tetapi juga bagi Jateng secara keseluruhan, mengingat tantangan yang sedang dihadapi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Sedangkan keberadaan pelabuhan di Jepara diproyeksikan akan memperkuat konektivitas logistik, baik antar pulau di Indonesia maupun rute pelayaran internasional,” ujarnya. (**/ant)