DPC INSA Padang Sumatera Barat menilai kalau service yang diberikan Pelindo II Teluk Bayur terhadap pengguna jasa pelabuhan sudah semakin membaik.
“Sekarang untuk layanan kedatangan kapal sudah menggunakan aplikasi elektronik dengan sistem inaportnet, juga untuk pembayaran pun sudah online,” kata ketua DPC INSA Padang, Dodi kepada Ocean Week, Sabtu malam (6/7), di rumah dinas Walikota Sumbar.
Menurut dia, di pelabuhan Teluk Bayur ini dirasakannya hampir tak ada masalah, baik di kegiatan kontainer maupun non kontainer.
“Lancar-lancar saja, sandar kapal bisa dibilang tak banyak problem, bongkar muat normal saja,” ujarnya lagi
Cuma, ungkap Dodi, ada satu masalah yang sampai sekarang masih dalam pembahasan adalah rencana untuk pembebanan Massa 2 saat kapal bongkar barang.
“Misalnya kapal bongkar barang 10 ribu ton yang ditentukan oleh Pelindo Padang selesai 3 hari, tapi saat kegiatan bongkar dilakukan ternyata lebih dari tiga hari, maka hari berikutnya dikenai biaya massa dua yang tarifnya dikenai 200% dari ketentuan, ini yang jadi keberatan pelayaran atas beban tersebut,” kata Dodi.
Padahal, lanjutnya, ketidak tepatan waktu bongkar barang dari kapal itu bukan pelayaran yang kerjakan. “Kami berat untuk itu, apalagi kena massa dua tarifnya 200%,” ucapnya.
Makanya, soal yang satu itu masih dalam pembahasan antara Pelindo Teluk Bayur, INSA, APBMI, ALFI untuk mencari solusinya.
Dodi berharap, kedepan bahwa GM Teluk Bayur baru (Wardoyo-red) bisa mengharmoniskan hubungan antara Pelindo dengan para asosiasi, dan pengguna jasanya. “Ini menjadi PR pak GM Pelindo yang baru,” kata Dodi.
Dulu, waktu GM Teluk Bayurnya Mulyadi, hubungannya baik, tapi GM selanjutnya hubungannya kurang bagus. (***)