Dewan Pimpinan Pusat GAPASDAP (Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) menyampaikan bahwa operator penyeberangan nasional telah bergerak cepat mendukung pemerintah dalam tanggap darurat bencana tanah longsor dan banjir besar yang melanda Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Pulau Nias.
Bencana ini menyebabkan akses darat terputus total, menjadikan jalur laut satu-satunya nadi logistik bagi masyarakat di wilayah tersebut. Makanya Armada Penyeberangan dikerahkan untuk Akses Logistik Darurat.
Menurut Khoiri Soetomo, Ketua Umum Gapasdap, dengan situasi darurat ini, GAPASDAP bersama operator langsung mengalihkan armada dari trayek Sibolga–Nias ke jalur darurat Padang – Nias dan Padang – Sibolga demi menjamin kelancaran pasokan BBM dan kebutuhan mesin pembangkit listrik, beras dan kebutuhan pokok, obat-obatan, serta logistik penting lain bagi masyarakat.
“Enam kapal telah disiagakan dan dikerahkan, termasuk KMP Wira Prime, Wira Samaeri, Wira Harmoni, Wira Ono Niha, Wira Nauli, dan Wira Victoria. Armada ini melayani rute darurat sepanjang 220 nautical miles dengan waktu pelayaran 22–23 jam tanpa jeda demi menjaga agar suplai masyarakat tidak terputus,” ujarnya kepada Ocean Week, Senin (1/12/2025).
Apresiasi Respons Cepat
Ketua Umum GAPASDAP, Khoiri Soetomo juga menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh jajaran di Kementerian Perhubungan, khususnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala), KSOP Gunungsitoli, dan KSOP Teluk Bayur yang menunjukkan kecepatan respons luar biasa meskipun dalam suasana libur akhir pekan.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat Dirjen Hubla, Dirlala, dan seluruh jajaran KSOP yang langsung menerbitkan RPT darurat dan melakukan koordinasi lapangan dengan sangat baik. Respons cepat ini sangat krusial dalam menyelamatkan rantai pasok logistik di tengah situasi bencana,” ungkap Khoiri.
Selain itu, jelas Khoiri, GAPASDAP juga memberikan penghargaan khusus kepada Sukiarto, Direktur Utama PT Wira Jaya Logitama
yang sangat cepat dan tanggap menyiapkan armada dalam waktu singkat, kemudian melakukan konsolidasi kru dan logistik kapal, berkoordinasi intensif dengan DPP GAPASDAP, KSOP, dan pemerintah daerah, serta mengerahkan armada tanpa menunggu instruksi panjang.
“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi tingginya kepada PT Wira Jaya Logitama yang bergerak cepat dan responsif dalam mendukung operasi kemanusiaan ini. Tanpa kesiapan operator, situasi akan jauh lebih sulit,” ucap Khoiri.
Seruan kepada Presiden
Kata Khoiri, meskipun penanganan cepat telah berjalan baik, GAPASDAP tetap menegaskan bahwa bencana ini membutuhkan perhatian langsung dari Presiden dan jajaran Kabinet, mengingat potensi dampaknya terhadap ketahanan pangan, ketersediaan BBM, suplai logistik vital, dan keselamatan masyarakat di pulau-pulau terluar.
“Kami memohon perhatian Presiden dan jajaran Kabinet karena kondisi ini menyangkut hajat hidup jutaan masyarakat. Pemerintah pusat perlu memberikan dukungan penuh agar pelayaran darurat ini dapat berjalan maksimal tanpa hambatan,” tegas Khoiri Soetomo.
GAPASDAP juga merekomendasikan pemerintah pusat agar:
1. Memastikan keberlanjutan penerbitan izin dan RPT darurat bagi kapal-kapal penugasan.
2. Menjamin ketersediaan BBM untuk kapal-kapal penyeberangan yang sedang menjalankan misi kemanusiaan.
3. Meningkatkan dukungan APBN untuk penguatan dermaga dan fasilitas pelabuhan yang terbukti menjadi jalur vital saat bencana terjadi.
4. Menyediakan jalur prioritas logistik nasional untuk memastikan distribusi bantuan berjalan cepat dan tepat waktu.
“Kesigapan Operator Penyeberangan Adalah Bukti Ketangguhan Transportasi Laut Indonesia,” kata Khoiri.
Khoiri menyatakan bahwa sektor penyeberangan kembali membuktikan diri sebagai penyelamat rantai logistik nasional ketika akses darat terputus.
“Kami seluruh operator penyeberangan siap bekerja 24 jam demi masyarakat. GAPASDAP berdiri bersama pemerintah untuk memastikan akses logistik bangsa tetap terjaga,” kata Khoiri. (***)




























