DP World sedang mengajukan penawaran untuk mengoperasikan terminal peti kemas Contrecoeur senilai C$6 miliar (US$4,3 miliar) di Montreal, sebuah proyek yang didukung oleh pemerintah baru Kanada sebagai bagian dari peralihannya dari ketergantungan perdagangan AS.
Mengutip laporan Journal of Commerce di New York, menyebutkan bahwa Otoritas Pelabuhan Montreal diperkirakan akan mengumumkan pemenang tender pada musim gugur ini.
Terminal Contrecoeur, dengan kapasitas tahunan yang direncanakan sebesar 1,15 juta TEU, akan memperluas pelabuhan peti kemas terbesar kedua di Kanada sebesar 150 persen.
DP World, yang mengonfirmasi keterlibatannya kepada Bloomberg News, telah beroperasi di Vancouver dan Prince Rupert.
Setelah gagal menarik penawar pada tahun 2021, proyek ini mendapatkan C$130 juta dari Quebec dan C$130 juta lainnya dari bank infrastruktur Kanada.
Perdana Menteri Mark Carney pekan lalu berjanji untuk mempercepat pembangunan terminal tersebut, dengan mengutip undang-undang baru untuk menyederhanakan persetujuan regulasi.
Terletak 43 mil di hilir dari terminal lama Montreal di Sungai St Lawrence, lokasi ini membutuhkan pengerukan dan perkuatan yang ekstensif.
Biayanya telah melonjak dari perkiraan C$570 juta enam tahun lalu menjadi hampir C$6 miliar.
Otoritas pelabuhan menargetkan untuk memulai konstruksi pada bulan Oktober dan membuka fasilitas tersebut pada tahun 2029.
Penawaran telah diajukan pada tahun 2022 oleh Axium Infrastructure Canada dan Pomerleau Capital, Ports America Holdings, dan Terminal Investment Limited, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Mediterranean Shipping Co.
DP World juga mengoperasikan fasilitas Centerm di Vancouver dan memiliki operasi tunggal di Prince Rupert dan Port Saint John.
Empat terminal peti kemas Montreal yang ada saat ini dikelola oleh Montreal Gateway Terminals Partnership dan Termont Montreal. (**/scn)