Kegiatan bongkar muat dari dan ke kapal di Pelabuhan Teluk Bayur kembali terhenti, karena TKBM (tenaga kerja bongkar muat) dari salah satu Koperasi (Koperbam) menghadang para TKBM Kopermar yang hendak melakukan kerja membongkar muatan dari kapal MV Naruto.
Dari video yang diperoleh Ocean Week menggambarkan para buruh (TKBM) Kopermar hanya bisa duduk berkumpul dipinggiran dermaga. Sementara TKBM Koperbam yang jumlahnya cukup banyak tampak bergerombol pula dipinggir dermaga tak jauh dari kapal MV Naruto.
Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Sumatera Barat HM Tauhid yang sekaligus agen dari kapal tersebut menyampaikan kalau hari Rabu ini (17/9/2025) pihaknya menunjuk TKBM Kopermar untuk mengerjakan bongkar muatan kapal MV Naruto yang muat cangkang 10.500 ton sesuai dengan SPKU.

“Meskipun kemarin kita di protes oleh TKBM sebelah melalui telpon (Koperbam), namun mudah2an kerja bisa berjalan aman dan lancar,” ujarnya kepada Ocean Week, melalui WhatsApp nya.
Tetapi, kenyataannya kacau, karena TKBM Koperbam tak rela dan menyetop TKBM Kopermar untuk mengerjakan bongkar muat dari kapal MV Naruto tersebut.
“Meski pihak Ksop menyuruh melanjutkan kerja tapi kendala di lapangan/dermaga dihalangi oleh buruh Koperbam,” ungkap Tauhid.
Akibat situasi tersebut, Ocean Week mencoba mengkonfirmasi kepada salah satu deputi di Kemenkop Hendra.
Keberadaan koperasi TKBM di Teluk Bayur sebenarnya cukup menjadi perhatian pihaknya. “Sebenar nya sudah di bagi waktu kerja nya,” katanya.
Menjawab banyaknya TKBM yang lanjut usia, dan itu melanggar peraturan yang ada, Hendra mengatakan sebenarnya Permenkop (peraturan menteri koperasi) sudah juga mengatur batas usianya.
Menurut dia, untuk masalah keributan koperasi TKBM di Teluk Bayur, seharusnya Dinas Koperasi Propinsi Sumbar bisa mengambil langkah tegas.
Sementara itu, Ketua Induk Koperasi (Inkop) Nasir ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp nya mengenai masalah ini, hingga berita ditulis belum ada jawaban.
Tauhid menambahkan hingga saat ini aparat kepolisian masih berjaga-jaga. “APBMI berharap masalah ini bisa diselesaikan sesegera mungkin, karena jangan sampai perekonomian Sumbar terganggu gegara koperasi TKBM,” katanya.
Sumber lain yang tak mau disebut jatidirinya menegaskan agar aparat berwenang dan yang terkait menindak tegas terhadap koperasi TKBM yang mencoba menghambat kegiatan di pelabuhan Teluk Bayur yang bisa merugikan perekonomian di Padang. (***)