Setelah 25 tahun tidak optimal, pelabuhan Bojonegara yang diresmikan Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri itu akan segera dioperasikan kembali.
“Rencananya akan kami operasikan sebagai pelabuhan internasional,” kata Agus Hendrianto, GM Pelindo Ciwandan kepada Ocean Week, Selasa sore.
Menurut mantan Dirut PT MTI ini, pelabuhan Bojonegara yang tadinya direncana sebagai penopang pelabuhan Tanjung Priok itu dibangun dari tahun 1995, namun tak juga beroperasi, karena terlilit masalah.
“Kurang lebih 25 tahun yang lalu direncanakan untuk dibangun pelabuhan dengan tahap awal memanfaatkan dermaga sepanjang 100 Meter. Saat ini sudah ada dan dapat digunakan kegiatan kapal-kapal pengangkut barang curah kering dan barang lainnya,” ujarnya.
Kata Agus, pengoperasian kembali Bojonegara tersebut setelah pihak direksi Pelindo II bertemu dengan Presiden Direktur PT Nugra Santana Ponco Sutowo dan Indraguna Sutowo selaku Direktur.
“Dalam pertemuan tersebut telah dibahas rencana kerjasama pengoperasian lahan di kawasan Bojonegara antara IPC dengan PT Nugra Santana yang sekaligus mengakhiri permasalahan kepemilikan lahan di lokasi tersebut yang sudah berlangsung kurang lebih 25 tahun lamanya,” ungkapnya.
Setelah persoalan kepemilikan lahan selesai, kedua perusahaan itu akhirnya menemui kesepakatan untuk bekerjasama membangun Pelabuhan Internasional Bojonegara. Pelindo berharap dengan beroperasinya pelabuhan yang mangkrak 25 tahun itu bisa meningkatkan perekonomian Indonesia.
“Lokasi yang selama ini dalam sengketa kepemilikan tersebut akan berubah menjadi lokasi yang memberikan nilai tambah secara ekonomis untuk kemudian juga dapat memberikan manfaat bagi negara, daerah dan masyarakat luas, lalu harapan lainnya juga dengan kolaborasi ini akan dapat menciptakan suasana yang lebih kondusif di lapangan,” ucap Agus.
Rencananya, penandatanganan nota kesepahaman antara Pelindo II dan PT Nugrah Santana kerja sama pengoperasian pelabuhan akan dimulai Februari atau Maret 2020. Agus menyatakan pihaknya akan membicarakan lebih detail rencana pembangunan tersebut dengan pemerintah.
Beberapa waktu lalu, pernah ada perusahaan swasta yang melakukan kegiatan di pelabuhan ini, tetapi selang waktu yang tak lama dihentikan. Akhirnya pelabuhan ini kembali mangkrak. (dtk/**)