Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar terus menunjukkan kinerja positif sejak dioperasikan oleh PT Persero Batam pada 1 November 2023.
Hal ini dibuktikan dengan peningkatan volume bongkar muat peti kemas di terminal tersebut sebesar 7,7 persen pada Desember 2023, mencapai 30.864 TEUs (Twenty Equivalent Unit).
Salah satu upaya yang sudah dilakukan dan masih akan diupayakan lagi adalah penggunaan Ship to Shore Crane (STS Crane), alat angkat yang mampu mengangkut peti kemas dari kapal ke darat atau sebaliknya.
PT Temas Tbk dan PT Tanto Intim Line, dan SPIL percaya akan perubahan positif untuk pelabuhan Batu Ampar setelah dikelola oleh BUP Persero Batam.
Kepala Cabang PT Temas Bernald dan Horison (direktur eksekutif Tanto Intim Line) menyatakan bahwa sekarang waktu kapal lebih singkat, dan bongkar muat petikemas lebih cepat. Sebagai contoh, kalau sebelumnya waktu tunggu kapal bisa 2-3 hari, namun saat ini bisa berkurang hingga 50%.
“Layanan di Terminal Petikemas di dermaga Utara Batu Ampar setelah dikelola BUP Persero Batam sudah semakin membaik, waktu tunggu kapal singkat dan bongkar muat barang (petikemas) cepat,” ujar Bernald dalam video yang diterima Ocean Week, baru-baru ini.
Sementara itu, General Manager Terminal Peti Kemas Batu Ampar, Kapten Basowi Alwi mengatakan, penggunaan STS Crane merupakan bagian dari pengembangan pelabuhan yang dilakukan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam.
STS Crane memiliki kecepatan dan kapasitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan alat angkat lainnya. “STS Crane bisa mengangkat 24 box peti kemas per jam, kita berhasil bongkar muat 700 box peti kemas dari kapal Spil yang datang dari Jakarta. Proses bongkar muat itu hanya memakan waktu kurang lebih 20 hingga 24 jam. Ini menunjukkan bahwa STS Crane ini sangat efektif dan efisien,” jelasnya dikutip dari Tribun Batam, Senin.
Menurut Basowi, STS Crane juga bisa melayani kapal-kapal internasional yang berasal dari Jakarta, Singapura, dan negara-negara lainnya.
Basowi juga mengungkapkan bahwa beberapa agen kapal Singapura yang sudah menggunakan layanan STS Crane ini antara lain Global Shipping Agnecy, Snepac, dan shipping agency lainnya. Dari domestik, diantaranya Container shipping Spil dan lainnya.
Sementara itu, Horison Bangun mengatakan mulai merasakan peningkatan kinerja di Terminal Baru Ampar ini.
Direktur Eksekutif PT Tanto Intim Lines, Haryson Bangun, juga mengatakan bahwa pelayanan kapal dan bongkar muat peti kemas meningkat dua kali lipat dibandingkan sebelumnya.
“Waktu berlabuh kapal semakin singkat. Jika sebelumnya memerlukan waktu 2-3 hari, sekarang dapat dipangkas menjadi hanya 50 persen saja,” ujarnya.
Dengan pengelolaan TPK Batu Ampar yang profesional, didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dan penerapan digitalisasi proses bisnis dan layanan, diharapkan Batu Ampar dapat semakin memperoleh kepercayaan pengguna jasa.
Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) mengapresiasi tanggapan positif dari para pengguna jasa kepelabuhanan. Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol, Ariastuty Sirait, mengatakan bahwa respons positif ini mencerminkan kesuksesan langkah strategis BP Batam dalam menggandeng PT Persero Batam untuk mewujudkan transformasi Terminal Batu Ampar menjadi Terminal Peti Kemas yang modern dan berdaya saing.
“Dukungan dan masukan dari seluruh pengguna jasa sangat kami butuhkan dalam mewujudkan Batam sebagai Hub Logistik Internasional,” ungkap Ariastuty.
Salah satu pengelola Terminal Petikemas Batu Ampar M. Iqbal menyatakan, sejak 1 November 2023, terjadi peningkatan produktifitas QC mencapai 25 bch, dan HMC 20 bch.
“Kalau menggunakan 2 alat bisa 45 bsh. Terus terang hasil ini meskipun sudah baik, tapi Insya Allah masih bisa kami tingkatkan, berdasarkan pengalaman kami menangani terminal petikemas di Priok, Perak dan Samarinda. Alhamdulillah kapal-kapal Tanto, Temas SPIL yang biasanya 3-5 hari sandar, sekarang hanya 1 hari,” ujar mantan direktur Pelindo 3 ini. (**)