Sejak virus Corona mewabah dari tiga bulan lalu di Wuhan China, dan kemudian menyebar ke hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia, aktivitas perekonomian pun mulai terimbas.
Di Pelabuhan Tanjung Priok, kegiatan kapal luar negeri juga menurun, begitu pula dengan barang/petikas yang dibongkar muat di pelabuhan ini turun sekitar 5%.
Tak terkecuali PT MTI, anak usaha Pelindo II di sektor logistik. Menurut Iwan Kurniawan, AVP Corporate Secretary MTI, bahwa semua kegiatan di cabang Perseroan juga menurun.
“All Branches kegiatan Forwarder turun 13,70% periode Januari ke Februari. Karena impor buah kan dominan dari Surabaya. Surabaya dan Semarang average turun 40%,” kata Iwan kepada Ocean Week, Senin (23/3), di Jakarta Utara.
Sedangkan kegiatan Pergudangan dan lapangan (open storage), ujar Iwan, produksi turun 45 sampai 46%.
Sementara untuk kegiatan di CDC Banda dari sisi produksi bulan Februari 2020 mengalami penurunan dibandingkan Januari 2020, sedangkan Desember 2019 ke Januari 2020 meningkat. Sayang Iwan tak memberitahukan berapa besar peningkatannya.
“Begitu juga kegiatan di Lapangan 215X, trendnya sama. Sedangkan kegiatan domestik di Lapangan Pasoso, sejak Desember 2019 hingga Februari 2020, menurun,” kata Iwan.
Iwan menambahkan, pada bulan Desember 2019 ke Januari 2020, dampak corona belum begitu terasa. Cuma mulai Februari sudah mulai ada pengaruh.
“Kalau lihat kondisi makro, bulan Maret 2020 penurunan pasti lebih dari bulan sebelumnya,” ungkap mantan Kepala Cabang MTI Surabaya ini.
Menjawab mengenai pola kerja MTI di tengah wabah COVID 19, Iwan pun menyatakan kesiapan pelayanan di MTI tetap berjalan seperti biasa, dengan sedikit penyesuaian sejalan kebijakan pemerintah dengan adanya WFH (work from home).
“Kita berharap semua ini bisa segera berakhir, dan perekonomian kembali normal,” kata Iwan. (**”)