Tongkang menabrak jembatan kembali terjadi. Kali ini, peristiwa tersebut menimpa jalur air di Kota Jambi.
Sebuah kapal tongkang bermuatan batubara menabrak tiang penyangga Jembatan Aurduri I di Kecamatan Danau, Senin (13/5/2024).
Akibat kejadian ini, lalu lintas kapal di sungai itu tidak hanya terhambat, namun juga menimbulkan kerusakan infrastruktur yang signifikan.
Peristiwa tersebut sempat dividiokan oleh salah seorang warga, yang sekaligus menjadi saksi mata.
Menurut saksi mata, kapal tongkang yang melaju dari arah hilir hendak menuju ke hulu tidak dapat menghindari tiang penyangga dan akhirnya menabraknya hingga patah.
Karena cukup viral, tak sedikit masyarakat melalui media sosial menyayangkan kejadian berulang ini dan meminta pihak berwenang serta pemilik tongkang untuk bertanggung jawab.
Masyarakat juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keselamatan pelayaran di Sungai Batanghari, mengingat ini bukan pertama kalinya insiden serupa terjadi di kawasan tersebut.
Kerusakan pada infrastruktur vital seperti jembatan tidak hanya berdampak pada keamanan tetapi juga pada perekonomian lokal, mengingat fungsi jembatan sebagai penghubung utama antar wilayah di Kota Jambi.
Otoritas setempat mendesak para pemangku kepentingan untuk meningkatkan standar keselamatan dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur operasional angkutan sungai, khususnya pengangkutan batubara.
Polisi Periksa
Sementara itu, Ditpolairud Polda Jambi memeriksa kru kapal tongkang angkutan batu bara yang menabrak tiang pengaman Jembatan Aurduri Satu, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi.
Setelah mendapatkan informasi mengenai kejadian tersebut, kata Direktur Polairud Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Agus Tri Waluyo, personel Polairud Jambi langsung menuju lokasi.
“Anggota kami telah mendatangi TKP langsung dan ditemukan ada tiang vender atau tiang pelindung jembatan tertabrak tongkang,” katanya di Jambi, dikutip dari Antara.
Setelah penyelidikan, personel melakukan pengejaran terhadap kapal tongkang dan kapal tugboat serta mengamankan tiga kru kapal.
Tiga orang yang diperiksa ini, di antaranya nakhoda, kepala kamar mesin, dan anak buah kapal (ABK).
Terkait dengan kejadian itu, polisi akan melakukan pendalaman terlebih dahulu, baik kapal tongkang maupun kapal tugboat, dan dokumen serta pemeriksaan terhadap kru kapal.
Sementara itu, untuk penyebab tongkang batu bara tabrak tiang Jembatan Aurduri I, diduga karena arus Sungai Batanghari yang deras sehingga kapal kehilangan kendali.
“Yang jelas dari awal itu faktor pasangannya air, tadikan arusnya lumayan kencang. Karena mengikuti arus, bukan melawan arus,” katanya.
Terdapat empat tiang pengaman jembatan yang terkena kapal tersebut, di antaranya satu tiang ini rusak parah dan tiga tiang posisi miring.
Dikatakan pula bahwa semua tiang utama Jembatan Aurduri 1 masih aman dan jembatan masih dapat dilalui masyarakat.
“Jadi, kami sampaikan kepada pengguna jalan, jembatan itu masih aman untuk masyarakat melakukan aktivitas sebagai sarana penghubung untuk melintas,” ungkapnya.
Kapal tongkang bermuatan batu bara dan kapal tugboat ini dari Desa Jebak, Kabupaten Batanghari, Jambi untuk melakukan penurunan terhadap barang.
Saat ini kapal sudah diamankan dan berada di perairan Sungai Batanghari. (***)