PT Jasa Armada Indonesia (JAI) Cabang Tanjung Priok menerima tambahan 3 kapal motor pandu, yakni Sri Kandi 01, Sri Kandi 02, dan Sri Kandi 03.
“Jadi total kapal motor pandu yang dioperasikan JAI Tanjung Priok ada 10 unit. Yang eksisting 7, dan ini tambah tiga. Tapi yang tiga tambahan belum resmi dioperasikan, masih menunggu penyerahan resmi,” ujar Arwan Selmianto, GM PT JAI Cabang Tanjung Priok, kepada Ocean Week, usai acara Halal bi Halal di Kantor JAI Tanjung Priok, Selasa (2/5/2023).
Hadir pada kesempatan tersebut, Shanti Puruhita (Dirut JAI), serta jajaran direksi lainnya.
Arwan menyampaikan, ketiga kapal motor pandu itu dibangun di galangan PT Yasa Wahana Tirta Samudera, milik Samudera Indonesia grup. “Ketiga kapal motor pandu itu datang kesini (pelabuhan Priok) pada tanggal 15 April 2023 lalu. Ketiga nya untuk memperkuat layanan di pelabuhan Tanjung Priok. Dan ini menjadi komitmen manajemen untuk meningkatkan pelayanan,” ungkap Arwan.
Seperti diketahui, bahwa PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) meluncurkan tiga kapal pandu baru berkonsep go green di galangan kapal PT Yasa Wahana Tirta Samudera, Semarang, Jawa Tengah.
Peluncuran kapal motor pandu tersebut dilaksanakan pada bulan Januari 2023 lalu.
Kapal pandu baru ini memiliki daya minimal 2×300 horse power (HP), yang dapat dioperasikan di seluruh wilayah perairan pesisir terbatas yang tidak melebihi 50 nautical mil dari garis pantai, khususnya untuk kegiatan pemanduan kapal.
Selain itu, kapal memiliki konsep go green dengan menggunakan sistem pembangkit listrik tenaga surya yang didukung mesin bantu dengan baterai sebagai wadah penyimpanan sumber listrik DC.
Kemudian, energi tersebut bisa digunakan sebagai penerangan, peralatan navigasi, komunikasi, pompa-pompa dan peralatan listrik lainnya.
Direktur Utama IPCM Shanti Puruhita pernah menyatakan bahwa hadirnya kapal pandu baru ini akan meningkatkan volume bisnis, serta memperlancar operasional dan memperluas target pasar perseroan.
Shanti menjelaskan pembangunan kapal pandu baru ini merupakan komitmen perseroan dalam mengelola penggunaan dana hasil IPO, serta merupakan proyek investasi multiyears yang kontrak pembangunannya telah dilaksanakan pada Desember 2021.
Pembangunan kapal dilakukan oleh PT Yasa Wahana Tirta Samudera KSO dengan PT Constrine Jaya Group serta melibatkan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) dalam pengawasan dan pembangunan kapal.
Sementara itu, Direktur Armada dan Operasi IPCM Muhammad Iqbal mengatakan IPCM telah mengoperasikan total sebanyak 34 kapal pandu hingga saat ini.
“Kami akan terus meningkatkan, mengembangkan pelayanan dan memberikan nilai tambah kepada para pengguna jasa,” katanya.
Sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 93 dan Nomor 57, kapal pandu bertujuan melakukan tugas pemanduan kapal untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi. (**)