Kementerian Transportasi Malaysia terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi operasi pelabuhan Klang, dan berusaha menjadikan pelabuhan itu menjadi salah satu dari 10 pelabuhan terbaik di dunia.
“Kami yakin bahwa target dapat dicapai jika aspek efisiensi (difokuskan), terutama dibidang penerimaan dan pelepasan kargo," kata Anthony Loke, Menteri Transportasi Malaysia, seperti dikutip Straits Times, baru-baru ini.
Port Klang saat ini menduduki peringkat ke-12 terminal kontainer di dunia. “Port Klang terletak strategis di tengah Selat Melaka. Namun, perusahaan pelayaran asing masih memilih Singapura, karena memiliki sistem manajemen kargo yang efisien," ujarnya.
Padahal, katanya, di Malaysia, ada sekitar 28 perusahaan logistik beroperasi disini. "Kami akan memperkenalkan satu agen tunggal untuk mengelola seluruh operasi kargo di Pelabuhan. Ini akan meningkatkan efisiensi," ungkapnya pada konferensi pers setelah menghadiri pertemuan Pengangkutan Nasional dan Dewan Pelabuhan (NSPC) pertama di Pusat Konvensi Internasional Putrajaya (PICC). Selain itu, Kementerian Transportasi Malaysia juga melihat peningkatan operasi di pelabuhan utama lainnya seperti di Tanjung Pelepas, Pulau Pinang, Kuantan, Kemaman dan Bintulu. "Karena pelabuhan laut adalah salah satu aset paling penting Malaysia, kementerian akan bekerja untuk memastikan bahwa mereka (perusahaan logistik) menyadari potensi penuh mereka," ucap Loke. NSPC juga akan bekerja sama dengan kementerian untuk memperluas sektor pelayaran domestik. “Sektor ini bisa menawarkan berbagai peluang kerja. Namun potensinya belum sepenuhnya dieksplorasi. Ada lebih banyak wilayah yang perlu dikembangkan, terutama di industri hilir,” kata Loke seraya menambahkan bahwa NSPC juga akan membantu kementerian mengidentifikasi undang-undang dan tata cara maritim yang perlu diubah. Dia mengatakan banyak undang-undang maritim perlu diubah untuk memastikan bahwa industri pelayaran Malaysia tetap selaras dengan perubahan zaman. Pelabuhan Klang sudah menangani 9.067.314 TEUs (throughput) pindah muatan, sedangkan Westport mencatatkan 7.406.911 TEUs, dan Northport mencapai 1.660.403 TEUs. Dari tahun ke tahun volume melalui pelabuhan ini terus tumbuh. Pertumbuhan positif Pelabuhan Klang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena dukungan operator terminal yang efisien dan produktif, dukungan kuat dari komunitas logistik dan pengiriman Pelabuhan Klang dan fasilitas pasokan pasar (supply driven) pelabuhan serta peralatan penanganan kargo yang canggih. Selain itu, kerja sama dan koordinasi yang baik antara Otoritas Pelabuhan dan operator terminal dalam menyelesaikan masalah berhasil meningkatkan tingkat kenyamanan pengguna pelabuhan. Kesuksesan Pelabuhan Klang juga disebabkan oleh strategi pemasaran dan promosi yang berkesinambungan dalam mendukung rencana perluasan pelabuhan. Bagaimana dengan Indonesia. Untuk diketahui bahwa pelabuhan dengan throughput terbesar dunia, ditempati Pelabuhan Shanghai, China telah menangani lebih dari 37,5 juta unit kontainer. Menyusul Singapura sekitar 33 juta TEUs, lalu beberapa pelabuhan lagi di China, kemudian pelabuhan Rotterdam, pelabuhan Busan, dan sebagainya. (st/**)