Pelayaran Tempuran Emas (Temas) menjadi pemenang tender tol laut pada rute T9 dan T11 dari lima trayek yang ditenderkan oleh Kemenhub di tahun 2018 ini. Sementara itu, Pelayaran Tanto tidak ikut dalam tender tol laut 2018 ini.
Corporate Secretary PT Temas Marthalita Vigita menyatakan, bahwa Temas benar ikut tender tol laut di T9. “Secara HPS kita sudah lolos evaluasi dan dinyatakan menang, peringkat teratas. Sekarang tinggal tunggu pengumuman pemenang saja,” katanya saat dikonfirmasi Ocean Week, Kamis (22/3), per telpon.
Rahmat, dari Tanto pernah menyatakan kepada Ocean Week jika pelayarannya tidak mengikuti tender di tol laut tahun ini. “Kami tak ikut garap tol laut, biar pelayaran yang lain saja,” kata Rahmat di sela acara Ultah INSA ke-50 tahun di Tanjung Priok, beberapa waktu lalu.
Selain Temas, ada dua pelayaran yang menjadi kandidat pemenang lelang di tiga trayek, yakni PT Mentari Sejati Perkasa (Mentari Line) dan PT Meratus Line, masing-masing diestimasi memenangkan satu trayek.
Informasi yang diperoleh Ocean Week di Kemenhub, menyebutkan dalam evaluasi hasil lelang, Temas Line berada di tempat teratas untuk trayek T-9, T-10, dan T-11. Dalam lelang secara elektronik, Temas Line bahkan ditetapkan sebagai pemenang, meskipun belum ada pengumuman resmi dari Kemenhub.
Marthalita Vigita menambahkan berdasarkan evaluasi lelang, Temas Line memang menempati peringkas teratas.
Sebelumnya, pada 2017, Temas Line juga memenangkan lelang satu trayek dari tujuh trayek tol laut. Temas Line menang di trayek T-4 dengan rute Surabaya-Baubau-Manokwari.
Di lain pihak, Mentari Line menjadi pemenang lelang operator di trayek T-7. Tahun lalu, Mentari Line memenangkan tiga trayek, yakni di T-1, T-2, dan T-10. Sementara itu, Meratus Line juga memenangkan lelang trayek T-12 dengan rute Surabaya-Saumlaki-Dobo.
Secara keseluruhan, Kemenhub membuka 15 trayek Tol Laut tahun ini. Sebanyak enam trayek telah diberikan kepada PT Pelni (Persero) melalui skema penugasan dan dua trayek lainnya ditugaskan ke PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan, partisipasi swasta dalam program Tol Laut telah menciptakan iklim kompetisi.
Dia beralasan, berdasarkan penawaran yang masuk, harga penawaran swasta terbilang atraktif. “Perbedaan harganya sangat baik, 40% lebih efisien,” jelasnya.
Pada 2017, realisasi angkutan Tol Laut terbilang rendah. Realisasi angkutan Tol Laut hanya mencapai 212.865 ton atau 41,2% dari target 517.200 ton. Sementara itu, realisasi muatan balik bahkan hanya mencapai 20.274 ton atau hanya 9,52% dari muatan berangkat.
Selain pola, operasi, Kemenhub juga mengubah skema subsidi menjadi berbasis kontainer agar tepat sasaran. Kemenhub akan membatasi kuota ruang muat kapal untuk mencegah monopoli ruang muat. Secara keseluruhan, total subsidi yang digelontorkan untuk Tol Laut tahun 2018 mencapai Rp447,62 miliar atau naik 33% dari alokasi subsidi pada 2017. (***)