Korban meninggal dunia akibat Tsunami di pesisir Banten Sabtu malam hingga berita ini ditulis ada 62 korban, dan luka-luka mencapai 584 orang serta hilang 20 orang. Demikian dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangannya, Minggu (23/12).
Sementara itu Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo dalam rilisnya menyebutkan bahwa sarana dan prasarana pelabuhan Banten tidak berdampak atas kejadian bencana tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda khususnya wilayah Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan yang terjadi Sabtu malam (22/12).
“Operasional pelabuhan tetap berjalan normal dan para petugas meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana akibat cuaca buruk,” ujarnya, Minggu (23/12).
Dirjen Agus menambahkan bahwa Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas I Banten dan Pangkalan Penjagaan Laut dan Panti (PLP) kelas I Tanjung Priok disiapsiagakan untuk memantau dan memberikan bantuan kepada para korban musibah bencana Tsunami di pesisir pantai di Selat Sunda.
“Petugas kami siap dan kapal patroli PLP Tanjung Priok disiapsiagakan untuk mengantisipasi kejadian serupa yang diakibatkan bencana tsunami tersebut,” ungkapnya.
Dirjen Agus juga menginformasikan bahwa seluruh petugas di pelabuhan khususnya pelabuhan Banten agar memperhatikan faktor cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG di setiap kegiatan pelayarannya yang ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Maklumat Pelayaran oleh Ditjen Perhubungan Laut.

“Di musim liburan ini, saya meminta setiap petugas di lapangan meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan faktor cuaca serta mengutamakan keselamatan pelayaran. Pastikan faktor keselamatan pelayaran termasuk alat-alat keselamatan pelayaran terpenuhi dengan baik,” kata Dirjen Agus.
Pada kesempatan tersebut, Dirjen Agus juga menyampaikan turut berlangsungkawa atas jatuhnya korban jiwa pasca musibah bencana tsunami di pesisir pantai di Selat Sunda tersebut.
“Kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa pasca bencana tsunami di pesisir pantai di Selat Sunda. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” tutup Dirjen Agus.
Daerah yang terdampak paling parah adalah Kabupaten Pandeglang yang terdiri dari kawasan wisata Pantai Carita, Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, dan Panimbang. BNPB hingga TNI tengah melakukan survei pemetaan dampak bencana.
“Daerah yang paling terdampak parah adalah di Kabupaten Padeglang, yaitu kawasan wisata dan permukiman sepanjang pantai dari Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Panimbang, dan Carita. Oleh karena itu saat ini sedang disiapkan, akan dilakukan survei dan pemetaan dengan pesawat terbang yang dilakukan TNI, BNPB kerahkan heli,” ujar Sutopo. (***)