Terminal petikemas Patimban dipastikan beroperasi penuh pada tahun 2027. Sebab tahun 2026 (hingga Desember) sejumlah peralatan pendukung bongkar muat seperti HMC dan Container Crane sudah didatangkan.
Selain itu, alur pelayaran maupun kolam pelabuhan juga sudah mencapai 14 meter, sehingga kapal-kapal kontainer ukuran besar bisa keluar masuk Patimban.
General Manager Operasional PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) Bastian A.Nugroho, menyampaikan bahwa pada akhir tahun 2025 ini akan didatangkan 1 unit alat bongkar muat Mobile Harbour Crane (MHC), kemudian pada Maret 2026 akan didatangkan 1 unit lagi. Sedangkan pada kuartal ke 4 tahun depan akan didatangkan 1 unit quay container crane (QCC).
“Untuk mendukung layanan petikemas itu nantinya kami akan menyediakan 3 unit QCC dan 9 unit rubber tyred gantry crane (RTG). Harapannya, saat terminal petikemas beroperasi penuh pada akhir Desember 2026, kita sudah siap,” ujar Bastian saat ditemui di Kantornya, di Patimban, Selasa (14/10).

Dia juga mengatakan untuk menopang layanan petikemas dan kelancaran lalu lintas angkutan maupun barang, diperlukan dukungan akses tol yang langsung terhubung dari dan ke pelabuhan Patimban.
Hari Selasa (14/10) ini, Ocean Week yang berkesempatan kembali berkunjung ke pelabuhan Patimban, melewati jalan Pantura setelah keluar tol Cikampek, hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menitan untuk sampai ke pelabuhan.
Hanya saja, Ocean Week membayangkan jika jalan tol akses langsung ke pelabuhan Patimban belum selesai sampai terminal petikemas beroperasi full di tahun 2027, bisa saja terjadi kepadatan, bahkan kemacetan, karena truk-truk petikemas setiap saat bakal lalu lalang di jalan Pantura mulai Cikampek-Subang (Patimban). Ditambah lagi truk-truk yang mengangkut mobil untuk dikapalkan melalui pelabuhan Patimban.
Karena itu, pemerintah mesti memprioritaskan penyelesaian jalan tol akses ke pelabuhan Patimban, sebelum terminal petikemas beroperasi penuh di tahun 2027 nanti.
Seperti diketahui bahwa jalan tol itu, saat ini terus dikebut oleh pemerintah. Ocean Week juga sempat melihat jalan layang tersebut sedang dalam pembangunan. Kita bisa melihat bangunan jalan tol yang sedang dikerjakan itu ketika kita mau memasuki jalan akses ke pelabuhan Patimban.
Setelah diresmikan operasional pelabuhan Patimban oleh Presiden Jokowi (waktu itu) di tahun 2021 lalu, pelabuhan yang berada di Kabupaten Subang ini terus menggeliat.
Aktifitas kapal, pengangkut kendaraan pun langsung memadati kegiatan di terminal kendaraan. Paling tidak sudah 200 ribuan kendaraan dikapalkan lewat pelabuhan Patimban ke berbagai daerah di luar Jawa, dan ada pula yang ekspor ke negara tetangga Indonesia (Brunei Darussalam).
Pelabuhan Patimban di Subang Jawa Barat, kini menjadi daya tarik tersendiri bagi pelaku usaha logistik, menyusul kian masifnya project penyelesaian pembangunan pelabuhan tersebut.
Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Patimban, Moh Arief Agustian menyampaikan, rencananya pengoperasian terminal petikemas pelabuhan Patimban dimulai secara bertahap pada Januari 2026.

“Kalau dari sisi kami terutama yang menyangkut kesiapan fisik didalam pelabuhan Patimban sudah siap, terutama untuk kegiatan layanan petikemas,” katanya.
Arief juga mengungkapkan, bahwa fasilitas eksisting yang sudah ready untuk melayani petikemas di pelabuhan Patimban dengan kapasitas 250.000 twenty foot equivalent units (TEUs) saat ini yakni dermaga petikemas sepanjang 450 meter, dengan backup area penumpukan petikemas seluas 10 Hektare.
“Dermaga bisa melayani dua kapal sekaligus. Adapun alur dan kolam pelabuhan akan menjadi -14 mLWS (akhir tahun ini). Sekarang sedang dilakukan pengerukan, dan hampir selesai,” ungkapnya.
Arief berharap keberadaan pelabuhan Patimban bukan sebagai kompetitor pelabuhan Tanjung Priok, namun sebagai pelabuhan yang saling melengkapi demi mewujudkan konektivitas logistik nasional untuk bisa berdaya saing global.
Sebelumnya, Takahiro Arai, General Manager Sales & Marketing PT Patimban Global Gateway Terminal (PGT) menyampaikan Terminal Peti Kemas Patimban bakal beroperasi mulai Januari 2026.
Pelaku Usaha Sambut Positif
Pelaku usaha logistik di Jawa Barat (Jawa Barat) menyambut positif langkah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mengakselerasi pembangunan akses tol ke Pelabuhan Patimban, Subang Jawa Barat, guna mendukung kelancaran arus barang dan konektivitas logistik.
Ketua DPW ALFI Jawa Barat, Irfan Hakim mengatakan pelabuhan Patimban kini telah menjadi episentrum baru dalam pengembangan perekonomian dan industri di luar Jabodetabek yaitu kawasan yang terdiri dari Subang, Sumedang, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon, yang semuanya itu terletak di kawasan bagian utara Provinsi Jawa Barat.
“Sebagai pelaku usaha kami sangat gembira jika aksel tol dari dan ke pelabuhan Patimban yang menghubungkan langsung dengan sentra industri maupun hinterland-nya bisa segera direalisasikan,” ujar Irfan.
Dia mengungkapkan, kehadiran Pelabuhan Patimban yang notabene merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), saat ini tidak hanya mempermudah aliran arus barang dan konektivitas sektor pendistribusian dan logistik masa depan, tetapi juga menjadi simpul dari kegiatan ekspor otomotif dari sejumlah kawasan Industrinya di Jawa Barat.
“Dengan kapasitas pelabuhan yang memadai dan akses jalan tol dipersiapkan, kami optimistis akan lebih cepat membangun ekosistem logistiknya yang melibatkan hinterland serta pelaku usaha terkait didalamnya,” ujarnya.
Irfan yakin, dengan optimalisasi operasional pelabuhan Patimban bakal mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dan mendorong tumbuhnya lapangan kerja.
Apalagi Pemerintah saat ini juga terus memperkuat ekosistem investasi di Jawa Barat melalui pengembangan kawasan industri (Patimban Industrial Estate) yang berlokasi tepat di sebelah Pelabuhan Patimban dan terhubung langsung dengan jaringan jalan tol. Kawasan industri ini disebut akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat, khususnya di sektor manufaktur dan logistik.
“Patimban merupakan pelabuhan masa depan yang mendekati sentra industri (hinterland-nya),” kata Irfan.
Konektivitas
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengatakan pentingnya percepatan pembangunan akses tol menuju Pelabuhan Patimban, Subang Jawa Barat. Pasalnya kelancaran ekspor sangat bergantung pada konektivitas infrastruktur logistik yang baik.
Dedi menegaskan, pihaknya akan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur strategis yang dapat memperkuat sektor industri dan ekspor. Dengan tersambungnya akses tol menuju Pelabuhan Patimban, Jawa Barat diharapkan semakin siap menjadi pusat ekspor nasional yang efisien, kompetitif, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dia menjelaskan, percepatan pembangunan akses jalan menuju pelabuhan akan mendukung kelancaran pengiriman barang ke luar negeri, mempercepat arus logistik, dan meningkatkan efisiensi biaya transportasi bagi pelaku industri di Jawa Barat.
“Patimban itu akses ke tolnya harus segera dipercepat biar ekspornya lancar, sebab kelancaran ekspor bukan hanya berdampak pada perusahaan, tetapi juga memberikan efek domino bagi perekonomian masyarakat,” kata Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. (***)