Perselisihan antara koperasi Koperbam, Kopermar di pelabuhan Teluk Bayur yang sempat menjadikan keributan dan stop operasi beberapa waktu, sekarang sudah mencair. Kedua tenaga kerja bongkar muat (TKBM) dibawah kedua koperasi tersebut sudah aktif bekerja secara bergiliran.
“Sudah bisa kerja TKBM secara bergiliran, misalnya hari Senin yang kerja TKBM Koperbam, besuknya TKBM Kopermar, begitu seterusnya,” ujar HM Tauhid, ketua DPW APBMI kepada Ocean Week, di Surabaya, jelang Rakernas asosiasi ini, Sabtu.
Tauhid berharap koperasi TKBM yang beroperasi di pelabuhan Teluk Bayur bisa akur dan tak membuat keributan lagi. Sebab, ribut-ribut yang dilakukan oleh TKBM sangat merugikan banyak pihak.
Seperti diketahui beberapa bulan lalu, telah terjadi perselisihan dan persaingan yang memicu konflik di antara koperasi-koperasi yang mengelola TKBM di Pelabuhan Teluk Bayur Sumatera Barat.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Teluk Bayur telah mengizinkan tiga koperasi, yaitu KOPERBAM, KOPERMAR, dan KANTEKA, untuk menjalankan kegiatan TKBM.
“Kami berharap, kedepan TKBM di Teluk Bayur bisa damai, karena jika ribut, yang rugi tak hanya pemilik barang, tapi pengusaha pelayaran, Pelindo, pemerintah, dan tkbm sendiri,” ungkap Tauhid. (***)



























