Pengerukan alur pelayaran dan kolam pelabuhan Pulau Baai sampai sekarang terus berlanjut, sembari menunggu selesainya pengerukan tahap II untuk pelayanan draft kapal di 3 meteran.
“Sampai hari Sabtu ini (19/7), sudah 69 kapal melakukan kegiatan muat dan bongkar di pelabuhan Pulau Baai Bengkulu,” ujar GM Pelindo Bengkulu Capt. Joko kepada Ocean Week, Sabtu pagi.
Sementara itu, H. Sunarto (owner PT Gurita Lintas Samudera) menyampaikan apresiasinya kepada Pelindo yang telah melakukan pengerukan disini, sehingga kapalnya sudah bisa keluar dari pelabuhan. “Sudah tiga bulanan kapal baru bisa keluar. Karena kapal bisa keluar dengan draft maksimal 3 meter, jadi muatan dikurangi, padahal yang sudah kami muat dan yang biasa muat 1250 ton, karena draft hanya 3 meter, maka kapal hanya muat 450 ton” katanya.
Sunarto juga mengatakan bahwa pihaknya harus melakukan kegiatan lewat pelabuhan Pulau Baai, karena jika tak masuk lagi ke pelabuhan ini, maka kerugian bakal dialami di dua tempat yaitu pabrik tidak bisa menerima buah masyarakat karena tanki timbun penuh dan gubernur bikin surat perintah untuk tetap menerima buah masyarakat kalau tidak kita dibilang sabotase.
“Serba sulit dan kami sudah cari jalan, jual dengan truk ke Lampung biaya tinggi 2x lipat dari kapal dan jual 500 ton bisa diambil 7 sampai 8 hari. Dan kami harus hidup mengurangi kerugian saja, karena saya harus bayar karyawan kebun dan pabrik hampir 2.000 orang pekerja harian dan tetap setiap bulan,” ungkap H. Sunarto.
Sementara itu, informasi yang Ocean Week peroleh dari sumber terpercaya menyebutkan untuk Temas Tbk, belum siap untuk kapalnya masuk lagi ke Bengkulu. “Kami masih mikir dulu untuk kembali masuk ke pelabuhan Pulau Baai,” ujar sumber itu.
Seperti diketahui bahwa kapal petikemas yang berkegiatan rutin selama ini adalah Temas Tbk dan SPIL (***)