Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi, Wihana Kirana Jaya berharap para stakeholders saling bekerja sama dalam bisnis terminal peti kemas.
Selain itu, Wihana juga meminta para regulator dapat bersikap adaptif di masing-masing daerah dan memiliki inisiatif serta stimulus untuk mendorong operator agar dapat bekerja dengan baik. Dengan begitu, ekonomi diharapkan tumbuh dengan baik di tiap daerah.
“Ekonomi indonesia pada awal triwulan dua tahun 2023 ada pada angka 5,17% ini semua bisa terjadi atas kerjasama yang baik dari regulator dan operator,” kata Wihana dalam acara stakeholder meeting Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) yang diselenggarakan di InterContinental Hotel, Bandung (11/8).
Hadir pada kesempatan itu yakni 43 perwakilan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Balai Besar Karantina dan Pengawasan Pelayanan Bea dan Cukai dari wilayah kerja SPTP.
Mereka menjadikan acara ini untuk saling memberikan sumbang saran antara regulator dengan operator terminal peti kemas.
Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengatakan, stakeholder meeting ini merupakan salah satu prioritas bagi perseroan untuk mendengar lebih dekat tentang kebutuhan dan saran dari para regulator serta customer SPTP.
“Kita melihat dan mendengar langsung berbagai ide segar dari para regulator tentang langkah strategis yang akan diambil oleh SPTP,” katanya.
Sementara itu, Drh. Cicik Sri Sukarsih Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya merasa pasca merger Pelindo, koordinasi tentang pengelolaan peti kemas di lapangan menjadi lebih cepat dan ringkas dalam mengajukan permohonan pelayanan tempat pemeriksaan.
Direktur Operasi PT Temas Line Tbk, Capt. Japie Tasijam mengungkapkan jika sekarang ini layanan terminal petikemas yang dikelola SPTP sudah lebih baik. “Standarisasi operasional di hampir semua terminal petikemas yang dikelola SPTP sudah sama. Kami berharap ini bisa dipertahankan dan lebih baik lagi,” ujarnya. (**)