Pelabuhan Tanjung Pelepas (PTP) adalah pelabuhan pertama di Malaysia yang berhasil mencetak 1,1 juta TEU dalam hal throughput bulanan tanpa kemacetan.
Hal ini menegaskan statusnya sebagai pusat maritim dan transshipment terkemuka secara regional dan global.
Dikutip dari The Malaysian Reserve, menyebut bahwa Pelabuhan ini telah mencapai tonggak sejarah dengan menangani 1.115.181 TEU dalam satu bulan, melampaui rekor sebelumnya sebesar 1.077.747 TEU yang dicapai pada bulan Mei di tahun yang sama.
Pimpinan PTP Tan Sri Che Khalib Mohamad Noh mengatakan kemampuan pelabuhan untuk mencapai kinerja yang memecahkan rekor tanpa kemacetan apa pun memperkuat peran PTP sebagai penghubung yang sangat diperlukan dalam rantai pasokan global.
Dia juga menggarisbawahi bahwa pengelolaan volume kargo yang signifikan tersebut dengan lancar menunjukkan komitmen PTP untuk memberikan layanan yang luar biasa kepada pelanggan dan mitranya sekaligus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Malaysia.
Kemacetan pelabuhan global telah menjadi masalah yang signifikan, menyebabkan penundaan, gangguan pada rantai pasokan, dan peningkatan biaya.
Krisis Laut Merah, yang ditandai dengan serangan militan terhadap kapal komersial, telah memaksa perusahaan pelayaran untuk mengubah rute kapal melalui rute yang lebih panjang.
Rute yang dimulai dari Bab-El-Mandeb hingga melewati Terusan Suez yang sempit dan menangani 12 persen perdagangan dunia, kini menjadi pilihan yang lebih sedikit untuk rute perdagangan kapal.
Terlepas dari tantangan-tantangan ini, PTP telah berhasil mengatasi permasalahan ini secara efektif, berkat penekanannya pada peningkatan aset pelabuhan.
Peningkatan infrastruktur ini menghasilkan kinerja yang lebih baik, sekaligus tetap berpegang pada agenda lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
CEO PTP Mark Hardiman menyoroti pentingnya pencapaian ini, mengingat bahwa pelabuhan tersebut secara konsisten menangani lebih dari satu juta TEU selama tiga bulan berturut-turut sejak bulan Mei.
“Perjalanan kita bukannya tanpa tantangan, namun justru cobaan inilah yang membentuk ketahanan dan tekad kita,” katanya.
Bagaimana dengan terminal petikemas di Indonesia, bisakah satu terminal petikemas bisa menangani throughput per bulan hingga mencapai satu juta TEUs. Ini mesti menjadi tantangan bagi operator terminal nasional untuk dapat mencapai kesana. (**/scn)