Badan Pengusahaan (BP) Batam akan melakukan lelang untuk pengembangan pelabuhan Batuampar, Kota Batam, pada Jumat (5/7) mendatang. Tahapan lelang dimulai dengan prakualifikasi, dari proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang atau jasa, yakni BP Batam.
“Kita pakai sistem lelang cepat dengan syarat bahwa perusahaan yang ikut, alatnya harus ada di Batam,” kata Kepala Badan Pelabuhan Laut BP Batam, Nasrul Amri Latif, kepada pers, kemarin.
Menurut dia, pengembangan Pelabuhan Batuampar, dilakukan dalam tiga tahapan. Pertama, pengerukan alur laut dan penataan container yard (CY) di dermaga utara, termasuk penataan atas lahan Persero seluas 10 hektar. Setelah itu mempersiapkan infrastruktur pendukung untuk pemasangan dua unit rubber tyred gantry (RTG).
RTG merupakan alat bongkar muat kontainer yang dapat bergerak di CY dan dua unit Harbour Mobile Crane (HMC) yang juga merupakan alat bongkar muat di pelabuhan yang dapat berpindah-pindah tempat.
“RTG dan CY didatangkan oleh Pelindo I pada April hingga Mei lalu dalam tender jangka pendek,” ungkap Nasrul.
Tahapan kedua yakni revitalisasi dermaga selatan dan pengembangan gudang yang akan digunakan untuk kegiatan pengepakan barang kedalam kontainer.
Serta pembongkaran barang dari kontainer. Atau yang biasa dikenal dengan istilah container freight station (CFS).
“Selain itu dapat digunakan juga untuk kegiatan Less Than Container Load (LCL) yang merupakan kegiatan pengangkutan kontainer yang didalamnya ada berisi bermacam-macam barang dengan pemilik yang berbeda,” katanya lagi.
Ketiga yakni revitalisasi dermaga utara dan dermaga timur untuk direklamasi seluas 20 hektar di sepanjang alur dermaga utara. Tujuannya agar dapat menambah kapasitas Pelabuhan Batuampar hingga mencapai 5 juta TEUs.
“Untuk tahap pertama bisa dikerjakan tujuh hingga sembilan bulan setelah proses lelang. Sedangkan tahap kedua dan tahap ketiga bisa dikerjakan secara bersamaan dan total waktu penyelesaiannya antara tiga hingga lima tahun,” katanya. Pengembangan pelabuhan Batuampar tersbeut lanjutnya diestimasikan menelan biaya sekitar Rp 1,7 triliun,” tuturnya. (btmp/**)