PT. Pelayaran Tresnamuda Sejati (TMS) memperingati HUT ke-36, di Kantor perseroan di Sunter, Jakarta Utara, kemarin.
Dalam kiprahnya selama 36 tahun, TMS sudah mampu membuat jaringan hampir di seluruh pelosok negeri.
Dengan semangat untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi perkembangan industri pelayaran nasional dan logistik nasional, TMS pun mampu memberikan kontribusi perekonomian negeri ini.
Perusahaan pelayaran nasional TMS yang didirikan pada tahun 1986 oleh Mr. David V. Lengkong dan Mrs. Emmy Wijaya, kini sudah memiliki kurang lebih 10 perwakilan di berbagai daerah, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Lampung, Medan, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda dan Makassar.
Vice President Director PT TMS Lines, Sunarno menyampaikan bahwa TMS Lines menawarkan layanan pengangkutan peti kemas ke berbagai rute domestik, namun juga menjadi keagenan kapal asing yang melayani sejumlah rute internasional. Salah satunya Wan Hai.
“Untuk layanan agecies kapal asing, TMS Lines memiliki pengalaman 30 tahun dengan rekam jejak dalam pameran pelayaran oleh presentasi prinsipal utama seperti Wan Hai Lines, Interasia Lines, New Pacific Papua Nugini Trades, dan yang lainnya,” ujar Nano (panggilan akrab Sunarno), di Jakarta, Rabu (31/12).
Nano juga bercerita bagaimana perusahaan pelayaran ini sempat berganti nama dari PT Tresna Mulya Sejati menjadi PT Tresna Muda Sejati.
“Akte pendirian TMS Line baru syah dibulan Desember 1989 untuk Perusahaan Pelayaran Tresnamuda Sejati,” ungkapnya.
Kata Nano, ditengah dinamika kompetisi usaha pelayaran domestik maupun internasional saat ini, TMS juga berkomitmen mematuhi semua regulasi yang ada di dalam negeri maupun sesuai yang di persyaratkan oleh international maritim organization (IMO).
Sosok Nano memang dikenal sebagai Icon Tresna Muda Sejati di pelabuhan Tanjung Priok. Karena biasanya dengan hadirnya Nano di pelabuhan, semua urusan TMS pasti selesai. (***)






























