Raksasa pelayaran Jerman Hapag-Lloyd telah mengumumkan kenaikan tarif umum (GRI) sebesar US$150/TEU dari pantai barat Kanada ke Timur Tengah dan anak benua India untuk kargo yang diangkut mulai 1 Februari 2024.
Tarif referensi baru untuk kargo tersebut berasal dari Vancouver, Kanada yang akan diturunkan di pelabuhan di India, Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka, UEA, Qatar, Bahrain, Oman, Kuwait, Arab Saudi, Yordania, dan Irak.
GRI ini akan berlaku untuk semua kontainer secara penuh mulai bulan Februari, dan akan berlaku hingga pemberitahuan lebih lanjut, kata Hapag Lloyd.
Hapag-Lloyd juga mengatakan akan terus mengarahkan kapal-kapalnya di sekitar Tanjung Harapan hingga pemberitahuan lebih lanjut karena serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Pengumuman ini muncul segera setelah perusahaan pelayaran mengumumkan bahwa mereka memperkenalkan koridor darat melalui Arab Saudi untuk mengurangi dampak terhadap bisnisnya.
“Kami terus memantau dan meninjau situasi secara terus-menerus. Segera setelah situasi berubah dan aman kembali, kami akan mengarahkan kapal kami melalui Laut Merah dan Terusan Suez,” katanya.
Dalam pernyataan sebelumnya di situsnya, perusahaan tersebut mengatakan akan menawarkan koneksi darat dari Jebel Ali, Dammam dan Jubail ke layanan antar-jemput laut keluar dari Jeddah.
Sebelumnya beberapa negara juga mengatakan dampak Laut Merah ke ekonominya. Malaysia misalnya sudah merasakan kenaikan biaya pengiriman dari Port Klang ke pelabuhan utama Eropa, Rotterdam, dari tanggal 15 hingga 31 Desember dan 15 hingga 30 Januari.
Biaya pengiriman kontainer berukuran 20 kaki meningkat dari US$975 (Rp 15 juta) menjadi US$3.300 (Rp 51 juta) atau naik 238%. Sedangkan biaya pengiriman kontainer berukuran 40 kaki meningkat dari US$1.650 (Rp 25,9 juta) menjadi US$5.100 (Rp 80 juta) atau naik 209%. (**)




























