Suasana di terminal penumpang pelabuhan Tanjung Priok sangat ramai pada Senin siang (17/6). Mereka menunggu keberangkatan KM Ciremai yang jadwalnya akan berangkat dari Tanjung Priok pukul 16.00 Wib ke Surabaya-Makassar-Bau-bau-Sorong-Manokwari-Biak-Jayapura.
Para calon penumpang sudah datang ke terminal penumpang dari pagi hari. Mereka, kemudian hanya duduk-duduk di halaman terminal sembari menunggu sore hari, saat kapal sandar dan berangkat tempat tujuan para penumpang.
Adalah Edi, pria asal Madiun, yang kini tinggal di Dobo (Ambon) bercerita kepada Ocean Week, bahwa dirinya bersama keenam temannya dari Brebes, akan naik KM Ciremai ke Dobo Ambon. “Saya habis mudik Lebaran ke Madiun, dan ini mau balik ke Dobo,” ujarnya singkat.

Edi mengaku bahwa perjalanan dengan kapal Pelni ini dari Priok ke Dobo memakan waktu sekitar 6 hari, dengan biaya Rp 700 ribu. “Itu untuk kelas deck, kalau kelas I atai VIP tarifnya pasti lebih mahal,” ungkapnya lagi.
Edi juga mengemukakan, bahwa perjalanan dengan kapal Pelni, ada enak dan tidaknya. “Enaknya murah, dan terjangkau untuk masyarakat kecil seperti saya ini. Tapi nggak enaknya, membosankan,waktu 6 hari, kita hanya tidur, lihat birunya laut, hanya itu jenuhnya,” tutur Edi.
Meurut dia, selama perjalanan juga memperoleh makan tiga kali sehari, dan malamnya ada hiburan. “Kapal Ciremai ini akan penuh dan penumpang lebih banyak lagi naik dari Surabaya, Makassar,” ucap Edi.
Kepala Cabang PT Pelni Tanjung Priok, Masrul Khalimi menyatakan bahwa sekarang ini untuk kapal Pelnii tak ada lagi seat. “First come first serve,” kata Masrul menjawab Ocean Week terhadap komplain sejumlah penumpang yang mengatakan bahwa saat dirinya membeli tiket di Pelni, dalam tiket tak ada seat, tapi yang tertera adalah no seat.
Ocean Week yang siang ini memantau di terminal penumpang pelabuhan Priok, melihat begitu banyak calon penumpang yang berjubel nongkrong-nongkrong di depan terminal untuk menunggu kapal yang jadwalnya baru masuk jam 4 sore.
Tampak juga Posko Angkutan Lebaran 2019 masih dijaga oleh petugas, baik dari perhubungan, kepolisian, dan lainnya.
Para calon penumpang berharap, supaya ruang tunggu dibuatkan yang lebih layak, dan bisa masuk ke ruang tunggu yang layak, bukan menunggu di luar terminal. (***)