Pengiriman barang dari dan ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) baik melalui pelabuhan maupun bandara dipastikan akan tetap berjalan seperti biasa. Sedangkan pengiriman hewan hidup (life animal) dari RRT akan dihentikan sementara.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hengki Angkasawan, mengungkapkan berdasarkan hasil rapat terbatas dengan Presiden kemarin sore yang dihadiri oleh Menhub (Budi Karya Sumadi), Pemerintah memutuskan bahwa pengiriman kargo dari RRT tetap berjalan seperti biasa.
“Yang dihentikan sementara adalah pengiriman hewan hidup dari RRT,” ungkapnya kepada pers, Rabu (5/2).
Alasan tidak dihentikannya pengiriman barang/kargo dari RRT karena belum adanya temuan penularan virus korona melalui kargo dan belum ada imbauan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) terkait hal itu.
“Sementara terkait penghentian pengiriman hewan hidup dari Tiongkok, dilakukan karena diketahui penularan virus Korona selain ditularkan dari manusia ke manusia juga dapat ditularkan dari hewan hidup,” ujarnya.
Hengki juga mengatakan, detil pengaturan penghentian pengiriman hewan hidup dari RRT ke bandara ataupun pelabuhan di Indonesia akan dibuat oleh Dirjen Perhubungan Udara dan Dirjen Perhubungan Laut. Sedangkan, terkait dengan pengaturan terhadap pengiriman produk holtikultura seperti bawang dan buah-buahan ataupun produk makanan lainnya dari RRT, Kemenhub akan berkoordinasi dengan Kementerian terkait seperti Kemendag, Kementan, dan Kemenkes untuk penanganannya.
“Pak Menhub (Budi Karya Sumadi) telah menginstruksikan kepada Dirjen Perhubungan Laut dan Udara untuk bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan yang ada di Bandara dan pelabuhan dan mengkoordinasikan pelaksanaannya kepada operator Bandara dan pelabuhan, serta stakeholder terkait,” tuturnya.
Berdasarkan data yang diperoleh menyebutkan bahwa dari tanggal 1 Januari hingga 4 Februari 2020 sekitar 42 kapal asal China masuk ke pelabuhan Tanjung Priok membawa kargo impor. (id/**)