Pelayaran pengguna jasa pelabuhan, khususnya yang berkegiatan di JICT mengaku bahwa operasional di terminal ini tak ada masalah.
“Normal saja operasional di JICT, hanya saja, akses jalan truk petikemas di luar pelabuhan yang mau masuk dan keluar terhambat karena padat,” ujar Sunarno, direktur anak usaha Tresnamuda Sejati, kepada Ocean Week Rabu pagi.
Menurut Nano (panggilannya), sekitar 4.000 truk petikemas melakukan kegiatan di pelabuhan Tanjung Priok mulai Selasa kemarin secara bersamaan.
“Pasti akan padat akses jalan ke pelabuhan kalau berbarengan begitu. Tapi, kalau operasional di terminal (JICT) sih ga ada masalah,” katanya lagi.
Ocean Week pada saat keluar tol Koja, Cilincing, diseberang Bogasari pun terjebak macet, sudah 30 menit terjebak macet, tak bergerak.
Namun, begitu sampai di perempatan di depan JICT, truk-truk sudah mulai terurai. Bahkan begitu masuk gerbang pos 9, sudah lancar. Dan sedikit padat saat sampai jalan raya pelabuhan, yang menuju terminal OJA, sedikit padat.
Sebelumnya, Ade Hartono, Dirut PT JICT menyampaikan adanya kepadatan trafik truk dan barang. Dan itu dikarenakan adanya peningkatan arus trafik di luar pelabuhan Tanjung Priok. Namun begitu, tidak ada masalah sistem atau kendala operasional di terminalnya.
“Sistem dan operasional JICT tetap berjalan normal dalam melayani pengguna jasa,”ujar Ade.

Mengetahui tingginya trafik truk dan barang di pelabuhan Tanjung Priok, Kepala KSOP Tanjung Priok M. Takwin Masuku bersama Eksekutif GM Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri, langsung melakukan monitoring, untuk melakukan tindakan agar antrean truk bisa terurai dan kondisi di pelabuhan normal kembali.
“Kami langsung mengambil beberapa langkah untuk itu, antara lain, truk-truk yang di dalam pelabuhan supaya masuk ke buffer area yang ada di pelabuhan untuk sementara, tanpa dipungut biaya,” ujar Takwin didampingi Adi Sugiri kepada Ocean Week, Rabu pagi.
Kepadatan tersebut, menurut Takwin, disamping disebabkan Minggu lalu adanya libur panjang, sehingga pada saat truk-truk mengirim barang secara berbarengan, terjadi kepadatan trafik.
“Kalau secara sistem operasional di semua terminal yang ada di Priok, tidak ada masalah, normal-normal saja, ini hanya karena arus barang tinggi,” jelasnya.
Takwin berharap dalam beberapa jam kedepan, kepadatan yang terjadi di pelabuhan Tanjung Priok bisa selesai, dan kondisi kembali normal.
Keduanya terus akan melakukan monitoring mengenai kepadatan yang terjadi di pelabuhan Tanjung Priok tersebut, sampai situasi dan kondisi normal kembali. “Tentu saja juga berkoordinasi dengan yang terkait untuk itu,” ungkapnya.
Seperti diketahui bahwa sekarang ini di pelabuhan Tanjung Priok, ada 5 fasilitas terminal peti kemas yang beroperasi yakni, Jakarta International Container Terminal (JICT), Terminal Peti Kemas Koja, New Priok Container Terminal One (NPCT-1), Terminal 3 Priok- IPC TPK, dan Terminal Mustika Alam Lestari (MAL).
Menurut Ade, sistem dan operasional di JICT tetap berjalan normal dalam melayani pengguna jasa.
Dia menegaskan, saat ini manajemen JICT sedang melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan kelancaran keluar masuknya kontainer supaya trafik di luar pelabuhan tersebut bisa segera terurai.
Adapun kondisi didalam terminal JICT saat ini, diinformasikan masih kondusif.(***)