Sejumlah pelaku usaha pelayaran di pelabuhan Sunda Kelapa mengaku kecewa dengan layanan yang diberikan oleh PT Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa, sehingga mengakibatkan pelanggannya tak mau lagi menggunakan pelabuhan ini untuk pengiriman barangnya.
“Saya kecewa dengan layanan Pelindo Sunda Kelapa, karena akibat mereka menolak stuffing barang saya di kontainer ditaruh di atas, mengakibatkan beras yang di dalam kontainer tersebut terkena air banjir, dan tak bisa lagi diselamatkan,” ujar pengurus DPC INSA yang tak mau disebutkan namanya kepada Ocean Week, saat bertemu di Surabaya, Sabtu malam.
Dia sangat prihatin dengan seorang petugas dari Pelindo, padahal sudah diminta dan dijelaskan kalau muatan berupa beras, namun petugas tetap ga peduli, dan menaruh kontainer itu ditumpuk dibawah. “Sudah saya minta dan kasih itu isi barangnya, jadi beras sudah ga bisa dimanfaatkan lagi, makanya pelanggan saya yang punya barang komplain, dan tak mau lagi ke Sunda Kelapa. Jadi saya rugi, karena kehilangan pelanggan,” ungkapnya.
Karena itu, INSA Sunda Kelapa minta supaya manajemen Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa membenahi pelayanannya. Apalagi kondisi pelabuhan ini sering diterpa banjir ‘Rob’. “Kalau masih terus banjir, ya pelanggan akan berpikir untuk berkegiatan di pelabuhan ini,” ungkapnya lagi.
Sementara itu, Budiman, ketua INSA Sunda Kelapa juga menyampaikan agar manajemen Pelindo Sunda Kelapa memperhatikan keluhan pelanggannya.
“Memang ada beberapa fasilitas seperti gudang dan jalan yang sering kebanjiran, sehingga ini perlu menjadi perhatian, karena hal itu cukup mengganggu kegiatan operasional bongkar muat barang,” katanya.
Dia berharap, kedepan tak sampai terjadi lagi hal-hal seperti itu, karena akan merugikan semua pihak.
Untuk diketahui bahwa pelabuhan Sunda Kelapa direncanakan sebagai pelabuhan haritage (wisata). Nantinya, kapal-kapal penumpang, termasuk Pelni kegiatannya melalui Sunda Kelapa ini. (***)






























