Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan (OP) Capt. Hermanta menyatakan bahwa pihak Syahbandar dan Kamtib (keamanan ketertiban) Pelabuhan Tanjung Priok diyakini sudah melakukan patroli rutin untuk memberi rasa nyaman dan aman bagi pelayaran yang berkegiatan di pelabuhan Tanjung Priok.
Hanya sayang, Hermanta tidak menjawab mengenai adanya aksi ‘maling’ yang berhasil masuk ke kapal dan menggasak sejumlah barang di kapal SBI Athena yang bersandar di dermaga 115 beberapa waktu lalu. “Patroli Syahbandar ya Kamtib Pelabuhan, terus dilaksanakan. Kalau semua OP ambil-alih, nanti bagaimana dengan yang lain,” kata Hermanta saat dikonfirmasi Ocean Week, lewat WhatsApp.

Sementara itu, informasi yang diperoleh dari sumber di PT PTP sebagai pengelola dermaga 115, menyebutkan bahwa oknum (Maling) yang naik ke kapal SB Athena tersebut, naik dari sisi laut menggunakan perahu dan naik dari lambung kapal. “Kalau dari sisi terminal, kami telah mengidentifikasi orang-orang yang tidak berkepentingan untuk masuk di terminal melalui gate ini/out maupun check point,” kata sumber itu, kepada Ocean Wee.
Menurut dia, setiap orang dan kendaraan selalu diperiksa dan dicheck kelengkapannya. “Kalau tidak ada surat-surat ataupun kepentingan, maka mereka dilarang masuk. Karena itu SOP dari PFSO pengamanan kita,” ungkapnya.
Ditambahkan lagi, untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang tak berkepentingan ada di dalam terminal, maka secara rutin dilakukan patroli bersama-sama dengan tim security. “Tapi untuk yang di laut, menjadi kewenangan KPLP untuk petrolinya,” jelas sumber tersebut.

Sedangkan sumber di keagenan menyebutkan, bahwa pasca mencuatnya kejadian itu dipublik, pihak KPLP langsung melakukan aksi. Menurut dia, kerugian akibat kecurian tersebut berkisar US$ 3.000.
Sebelumnya Para pemilik kapal dan keagenan diminta berhati-hati pada saat berkegiatan di pelabuhan Tanjung Priok. Sebab, baru-baru ini aksi pencurian terhadap barang-barang kapal yang sedang bersandar kembali terjadi. Kali ini menimpa kapal SBI Athena yang sedang bersandar di dermaga 115.
Menurut Sumber dari Owner Protecting Agent, barang yang dicuri tersebut berupa antara lain Bucket With Fire Hydrant, Tank’s sounding pipes cups/cover, lalu dua electrical submersible pums. “Mereka dengan cara merusak gembok deck store,” kata sumber tersebut.
Dia menyatakan, saat setelah kejadian, atau waktu itu tidak ada orang naik ke kapal, selain crane operator dan TKBM. “Makanya ini yang berwenang harus menginvestigasi lagi. Kalau berapa total nominalnya saya tidak tahu,” ungkapnya lagi.
Peristiwa seperti ini dulu juga sering terjadi, apalagi pada kapal-kapal yang dianggap tak bertuan, atau kapal-kapal yang ‘mati’ yang berada di dalam maupun di luar pelabuhan Priok.
Kepala Syahbadar Tanjung Priok Amiruddin, ketika dikonfirmasi mengaku akan menindaklanjuti masalah pencurian di kapal tersebut. “Saya akan cek lagi. Akan saya lihat kenapa dan bagaimana sampai ada kemalingan,” kata Amiruddin sembari menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan patroli sepanjang 24 jam.
Mantan komandan KPLP, Nafri meminta agar pihak pengelola pelabuhan (PT Pelindo Priok) menyeleksi betul orang-orang yang keluar masuk ke pelabuhan. “Kalau yang nggak berkepentingan sebaiknya dilarang. Dan ini juga menjadi PR bagi para pemerintah (OP dna Syahbandar) untuk memberi rasa nyaman dan aman terhadap kapal dan yang lain yang berkegiatan di pelabuhan ini,” ungkapnya.
Sunarno dari pelayaran Tresnamuda Sejati yang ditanya Ocean Week, mengungkapkan bahwa untuk keamanan kapal, pihaknya meminta aparat keamanan menjaga secara khusus kapal-kapalnya. (**)